16. Bersama Amran

1015 Kata

Putri berdiri di depan gerbang besar rumah sakit tempat Amran sedang dirawat, hatinya masih bimbang antara masuk atau tidak. Jujur saja, ia sangat was-was dengan ancaman Gama kemarin. Bagaimana jika pria itu benar-benar lepas tangan akan pengobatan Amran? Orang tua pria itu di kampung pasti hanya tahu bahwa pengobatan anaknya di tanggung pihak perusahaannya bekerja, karena begitulah yang disampaikan pihak rumah sakit pada mereka. Namun, jika tak menepati janji pada Amran, Putri merasa tak tega, apalagi saat tahu bahwa keluarga pria itu telah kembali ke kampung sehari setelah ia sadarkan diri. Wanita itu menarik napas panjang, menaikkan tudung jaketnya hingga menutupi sebagian wajah, lalu ia melangkah pelan dengan perasaan tak karuan. Putri berjalan tanpa menoleh kanan-kiri, pandangany

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN