24. Rumah baru.

1695 Kata

Ketika Tuhan menghendaki untuk kembali, Kenapa tidak? Bukankah lebih baik bersama? _______________      Sudah delapan panggilan dari Hasan yang Satria acuhkan meski ponselnya berada persis di sisi telinga kiri remaja itu, ia masih terlelap tanpa mengenakan kaus dan memperlihatkan tato gambar mata pada punggung kirinya.      Sepertinya Hasan tak mau menyerah dan terus menghubungi anak laki-lakinya itu hingga Satria benar-benar terusik karena bunyi ponsel yang tiada henti, dia kalah dan membuka mata lalu meraih ponselnya sekadar melihat siapa yang pagi-pagi sudah berisik. Ia juga membaca sebuah pesan chat dari Hasan dalam hati. Papa : Papa di luar, Papa tunggu, ada hal penting. Papa mau tunjukan ke kamu.      Remaja itu berdecak lalu beranjak, mengangkat kedua tangan ke atas seraya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN