Aku tak tahu seperti apa itu isyarat hati. Tapi melihatmu hatiku berkata, kau yang paling menarik. Dan aku penasaran akan semua hal tentang mu
__Lukas__
***
"Ngapain lo senyum-senyum?" Jordan duduk di samping Damian.
Damian menggeleng, "Dia cantik ya?"
"Dasar otak gesrek!" Jordan menjitak kepala sahabatnya itu.
"s****n sakit!"
"Kepala lo sekali-kali harus di cuci pake rinso, terus di kasih pemutih sekalian. Biar hilang otak gesrek lo!"
Celoteh Jordan puas.
"Rese! Lo kira otak gue baju yang kecemplung comberan!"
"Otak lo lebih kotor malah! Baju kalau di cuci ya bersih. Tapi otak lo! Bukan bersih, yang ada gesrek kaya gitu!"
"Ihss, si b**o!" Damian memukul sebelah bahu Jordan kesal. Kemudian matanya kembali menatap Asyila yang sedang lahap makan KFC yang di berikan Lukas tadi.
"Eh, gue lihat-lihat nih. Tuh cewek perasaan mirip banget sama model cantik... Siapa ya gue lupa?" Damian mengetuk-ngetuk dagunya.
"Siapa?"
"Tiara..."
"Tiara Lamose maksudnya!"
Tebak Jordan. Tiara Lamose adalah model cantik sekaligus desainer terkeren saat ini. Baju hasil karya Tiara pasti terjual laris manis. Dan menjadi tren masa kini. Bahkan banyak para artis yang menggunakan baju karya rancangan Tiara Lamose.
"Nah! Bener. Apa ia ada hubungan atau gimana gitu?"
Jordan mengangkat kedua bahunya. "Lo tanya Lukas. Diakan Deket sama Tiara. Setahu gue, Om Erlangga nyewa tuh model buat iklan mobilnya yang baru. Sebulan yang lalu kalau gak salah."
"Oh, iya ya. Si Lukas kan Deket sama Tante Tiara," Damian antusias.
"Gaya lo Tante, emang dia Tante lo?"
"Yeee... Diakan pantes jadi Tante-Tante. Kalau dia mau sama gue sih. Ok,ok aja. Lagian meski sudah berkepala empat. Dia tetep cantik!"
"Otak lo! Ya ampuunnn. Setres gue!"
Jordan menarik napas jengah. Damian memang tidak pernah puas dengan satu gadis. Bahkan di Mutiara pacarnya hampir setiap kelas. Belum lagi yang baru PDKT. Kadang Jordan merasa heran. Kenapa para gadis Mutiara Bangsa tetap bersikap baik pada laki-laki itu meski sudah terkena tipu.
Dan si otak gesrek itu hanya menjulurkan lidahnya saja.
Sementara Lukas masih berkutat dengan motornya. Entahlah ia memang amat sayang dengan benda pemberian Ayahnya itu. Ayahnya bilang, motor ini adalah motor keramat. Sebagai lambang cinta antara ia dan istrinya.
Dan Lukas selalu menjaga motor tersebut dengan amat apik.
"Tuh cewek kelaperan atau gimana sih?" Damian berjongkok di samping Lukas.
"Kenapa emang?" Sahut Lukas tanpa melihat ke sampingnya.
"Lo kasih apaan tuh KFC, sampe dia senyum-senyum aneh gitu. Kaya gak pernah makan KFC aja."
Senyum-senyum aneh?
Lukas menatap Asyila yang saat ini begitu terlihat amat bahagia hanya karena sepaket KFC yang ia berikan.
Apa dia bener-bener laper?_ Tanya Lukas di dalam hatinya. Ada rasa simpati yang datang tiba-tiba menelisik ke dalam hatinya.
"Eh, lo nyadar gak sih. Kalau tuh cewek mirip banget sama Tiara Lamose!"
"Masa?"
"Iya, matanya, hidungnya, pipinya, dan bibirnya. Kayanya manis gitu kalau gue cobain, rasa apa ya? Stroberi atau cerry atau..."
Pletakkk!
Karena jengah Lukas menjitak kepala sahabatnya itu. "Otak lo meski di perbaiki. Sini sekalian gue bongkar otak lo kaya ban motor gue!"
"Sakit bodoh! Muna lo! Demi apa kalau otak lo gak gesrek kalau lihat bibir cewek manis kaya gitu!"
Kesal Damian, kepalanya terasa panas akibat ulah tangan ramah Lukas.
"s****n, emang lo! Setiap cewek di sosor. Dasar buaya. Minggir! Gue mau beresin nih motor." Lukas mendorong Damian yang menghalangi ruang geraknya.
"Slow dong bos. Lo udah kenal baik ya sama Asyila. Kasih buat gue dong, gue belum pernah nyobain yang kaya dia!"
Lukas menghentikan aktivitas nya. Ia menatap tajam ke arah Damian. Sebagai isyarat kalau saat ini laki-laki itu tidak mau di ganggu.
Dan Damian tahu betul seperti apa sikap Lukas--kalau ia sudah menatapnya tajam seperti itu. Bisa ancur wajah gantengnya. Oleh karena itu Damian segera menghindar dan mencari ke sibukan yang lain.
***
Seminggu kemudian. Setelah masalah ban motor Lukas selesai. Lukas sama sekali tidak bertemu dengan Asyila. Entah Asyila yang menghindar atau memang mereka sama-sama sibuk. Yang jelas Lukas bersyukur karena gadis iblis itu tidak menyentuh motor kesayangannya lagi.
"Eh Kas, si cantik ko gak keliatan ya?" Tanya Damian. Sekarang mereka sedang di kantin.
"Enggak tahu gue!" Jawab Lukas cuek.
"Eh suer deh, tuh cewek cantik banget. Udah kaya model menurut gue mah!" Damian mengunyah baksonya.
"Di mata lo emang semua cewek mirip model Dam. Jangan-jangan, kucing sama kambing betina yang di bedakin juga mirip model lagi," Cerocos Jordan.
Detik berikutnya sepotong bakso melayang ke atas kepala laki-laki itu.
"s***p! Jorok banget. Kotor nih rambut gue!" Jordan membuang bakso yang bersarang di kepalanya.
"Lagian lo ngomong nyelekit banget. Udah kaya lambe turah lo!" Sebal Damian.
"Emang itu kenyataannya ko. Lo itu punya mata udah gak orisinil. Udah kebanyakan nonton bokep sama kebanyakan makan mecin. Makanya yang lo pikirin cuma cewek cantik!"
Sembur Jordan lagi. Membuat Damian mengambil gelas yang berisi jusnya. Ia akan menyiram laki-laki itu. Tapi Jordan menghindar dengan cepat. Dan jusnya malah menyiram orang lain. Dan sontak ke-empatnya mematung. Karena saat ini ada seorang gadis yang menjadi sasaran jus yang di tumpahkan Damian. Gadis yang selalu wajib mereka hindari mati-matian. Dia...
Asyila!
Ya orang itu Asyila. Ia basah kuyup. Damian segera menghampirinya dengan wajah penuh sesal.
"Duh, sumpah. Gue gak sengaja. Maaf ya!"
Ucapnya sungguh-sungguh. Asyila berdecih, ia menatap Damian dengan tatapan meremehkan. Kemudian ia merebut jus yang hampir Lukas minum, bahkan sudah menempel di bibir laki-laki itu. Kemudian menyiramkannya detik itu juga pada Damian.
Semua yang melihat pemandangan tersebut menganga. Mereka tidak percaya. Damian si cowok populer di siram jus oleh gadis iblis seperti Asyila. Damian cengo. Jujur, ia kaget dengan reaksi gadis itu. Ia pikir Asyila akan mengiyakannya dan memaafkannya begitu saja. Tapi... Damian menggeleng takjub.
"Impaskan?" Ucap Asyila. Kemudian ia pergi setelah tersenyum amat manis pada Damian dan ketiga temannya Damian yang lain.
"Gila! Tuh cewek..." Damian mengibaskan bajunya. "Gue enggak sengaja, gue udah minta maaf. Malah di balas kaya gini!" Kesalnya.
Jordan dan Mahardika terkekeh nikmat. "Sumpaaahhh! Gue seneng lihatnya. Puas gue puasss!" Ujar Mahardika antusias membuat Damian tambah kesal saja.
"Asli! Tuh cewek emang iblis!" Rutuk Damian lagi.
Sedangkan Lukas. Ia hanya terdiam, menatap punggung ramping yang berjalan begitu santai meninggalkan kantin. Bibirnya tertarik kesamping. Ada sesuatu yang ia pikirkan ketika melihat nama yang tertera di baju seragam bagian depan gadis itu.
Viktoria Asyila L Nama yang indah.
Tapi kemudian Lukas menautkan kedua alisnya. Ia heran dengan nama belakang gadis itu yang hanya ada hurup L saja.
L adalah...