bab ke 9

1003 Kata
"Ibu apaan sih, Aku tuh nggak pernah kurang ajar sama Andara, nggak usah dibilang berkali-kali juga kali bu, aku juga sadar kalau aku ini putrinya Ibu bukan putrinya Tuan Zachary!" kenes selalu punya jawaban atas apa yang dikatakan oleh ibunya. "Kenapa kamu keras kepala sih? apa salahnya coba kamu nurut sama Ibu? kamu seharusnya bersyukur sudah bisa sekolah satu gedung dengan non Andara, kalau tanpa Tuan Zachary, mana bisa kamu sekolah di sekolahan elit seperti itu!" Sumirah berkata lagi kepada kenes. "Tapi Ibu juga jangan lupa aku di situ sekolah dengan jalur akselerasi, dengan semua pencapaianku Aku bahkan bisa membiayai sekolahku sendiri tanpa sedikitpun Tuan Zachary membiayainya, bahkan uang jajanku pun aku mendapatkannya dengan usahaku sendiri, mungkin hanya menumpang pulang pergi ke sekolah saja jasa yang diberikan oleh Tuan Zachary. "Tetap saja kau masih berhutang budi dengan orang tua dari non Andara, jangan seolah kamu seperti kacang yang lupa akan kulitnya!" ucapan Sumirah sangat pedas kepada Kenes. Meskipun begitu karena selalunya tidak pernah sakit hati dengan yang diucapkan oleh ibunya tersebut, Kenes selalu berhasil meredakan amarah dari Sumirah dengan pelukan hangat yang diberikannya kepada sang ibu. "Iya ibuku sayang, aku tidak akan pernah lupa, Aku adalah anak dari ibu Sumirah seorang art di rumah tuan Zachary!" Kenes memeluk ibunya dengan sangat manja sekali, meskipun kadang pelukan itu tak berbalas oleh Sumirah. Meskipun kedua majikan Sumirah sangat memperlakukan andara dengan sangat baik, tapi tidak dengan Sumirah, jadinya jarang sekali bersikap manis kepada kenes, ketimpangan sikap Sumirah tak luput dari pengawasan nyonya Zachary. di suatu pagi saat akan menghadiri acara kelulusan dirinya, kenes sangat mengharapkan ayah dan ibunya untuk hadir di acara tersebut, tapi yang terjadi, Sumirah menolak keras untuk hadir, dirinya beralasan bahwa sedang tidak enak badan. sedangkan Indra sedang ditugaskan ke luar kota oleh Tuan Zahari, seandainya Indra mengetahui bahwa esok adalah kelulusan anaknya, dia pun akan meminta izin kepada majikannya tersebut. Nyonya Zachary yang mengetahui hal tersebut mencoba mengambil alih tanggung jawab tersebut dengan menghadiri kelulusan dari kenes. Tanpa sepengetahuan Sumirah kedua majikannya tersebut menghadiri acara kelulusan anaknya sendiri. meskipun orang tua dari Andara yang menghadiri acara tersebut, entah mengapa hati Kenes sangat merasa bahagia. perasaan yang dirinya sendiri pun tak tahu hadir dari mana. "Terima kasih Tuhan terima kasih nyonya, terima kasih karena sudah berkenan hadir di acara kelulusan saya kali ini!"ucap baru Kenes kepada kedua majikan orang tuanya tersebut. "dasar kelas kepala, dibilang berkali-kali jangan memanggil saya dengan sebutan tuan dan nyonya, panggil kami dengan sebutan mami dan papi Oke?"ucap Tuan Zachary dengan gemas kepada kenes. "Kamu itu sudah seperti putri kedua kami, kasih sayangku kepada Andara dan juga kepadamu itu sama-sama besarnya. kami yang berniat untuk membiayai pendidikanmu, justru kami tertampar dengan prestasimu yang bisa membiayai pendidikanmu sendiri, saat putri kami yang seusiamu saja baru masuk kelas 3 SMP justru kamu sudah lulus SMU dan akan memasuki universitas bahkan dengan prestasi yang jauh di atas rata-rata!" ucap nyonya Zachary dengan penuh kebanggaan. "untuk masuk universitas biar kami yang membiayai ya? Kamu tidak usah mengambil jalur prestasi biar kami pun merasa sedikit bangga dengan yang kamu ukir!" Tuan Zachary menawarkan diri. "Maaf Mi Pi, kenes sudah menerima tawaran di salah satu universitas dengan jalur prestasi, Biarkan kenes merasa bangga dengan semua hasil jerih payah kenes!"jawab kenes menolak secara halus keinginan orang tua dari Andara itu. "Kenes ayu Kirana Zachary, Putri keluarga Zachary yang menjalani pendidikannya dengan prestasinya sendiri, kamu sungguh merupakan kebanggaan kami meskipun kami tidak ikut andil dalam pendidikanmu sama sekali!"ucap tuan Zachary yang disetujui dan diangguki oleh istrinya. "Saya mah apa atuh tuan, Saya hanya remahan rengginang bila dibandingkan dengan non Andara yang memang terlahir sebagai mutiara!" kelakar Kenes yang mengundang tawa dari sepasang suami istri tersebut. "Tuan lagi, Tuan lagi, kayaknya kepalanya ini minta digetok deh biar tidak terus-terusan lupa!"kata Sang nyonya bercanda. "Oh ya Kenes, Bagaimana kalau kamu pindah universitas saja, kamu bisa mengambil jurusan bisnis supaya bisa bergabung di perusahaan papi nanti!" tawar Nyonya Zachary. "Maaf nyonya, tapi dunia bisnis bukan hobi saya, saya lebih tertarik di dunia tata boga, jadi saya akan mengambil jurusan itu untuk kelanjutan pendidikan saya nanti!"jawab Kenes tegas. Dunia kuliner memang menjadi hobinya sejak dia masih kecil, seperti nyonya Zachary yang sangat menyukai memasak, bedanya jika Nyonya Zachary hanya menyukai masakan nusantara, beda dengan benar kenes, kenes selalu menyukai hal-hal baru dalam memasak, Bahkan dia suka membuat eksperimen eksperimen untuk menggabungkan satu masakan dengan masakan yang lain. di luar jam sekolah kadang Kenes suka mengisi waktu luangnya jangan bekerja di sebuah restoran sebagai asisten koki. Dari menjadi asisten koki itulah dirinya sedikit-sedikit belajar tentang masakan-masakan. kenes tidak pernah mempermasalahkan dia akan digaji atau tidak, Yang penting dia bisa memiliki pengalaman dalam bidang yang di sukainya. Kadang di hati nyonya Zachary timbul kembali sebuah kecurigaan, karena semakin ke sini kesamaan antara dirinya dan kenes sangat kentara. Nyonya Zachary menyandingkan foto masa kecil hingga dewasa miliknya dengan foto kenes dari masih kecil hingga usia remaja, foto itu bagaikan pinang di belah dua, sungguh teramat sangat mirip. tapi kecurigaan itu tak pernah di ucapkannya kepada sang suami, dia hanya menduga-duga sendiri hal tersebut. Saat berada di mobil menuju pulang ke rumah, tiba-tiba tuan Zachary mendapatkan telefon dari nomor yang tidak tercantum di handpone, secara malas tuan Zachary mengangkat telefon tersebut. "Selamat siang tuan, saya mau mengabarkan bahwa putri anda yang bernama Ayu Andara Anneesha Zachary telah mengalami kecelakaan di jalan karena telah di jambret. Sekarang putri anda sedang di larikan rumah sakit RAHAYU!" tuan Zachary tidak bisa berkata-kata beliau terdiam karena syok, sampai saat seseorang yang ada di sebrang telefon menutup panggilannya pun dia tak menyadarinya. "Ada apa Pi? kenapa papi tiba-tiba bengong seperti ini? siapa yang menghubungi papi barusan?" pertanyaan nyonya Zachary berhasil menyadarkannya. "Pak, kita langsung menuju rumah sakit RAHAYU, putri kita mengalami penjambretan yang menyebabkan dirinya luka-luka, kita harus segera kesana, sepertinya keadaan Andara sangat kritis dan lumayan parah!" Ucap tuan Zachary dengan nada yang bergetar, tak bisa di pungkiri jika beliau sangat khawatir dengan keadaan Andara. "Percepat laju kendaraannya pak, cepat!" perintah tuan Zachary dengan hati yang sangat was-was.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN