“Tuan, haruskah saya mengganti nama jadi every day agar Tuan Dennis bersedia bersama saya setiap hari?” Setelah pertanyaan itu meluncur dari mulut Bintang, Dennis menanggapi dengan kekehan kecil. Tapi, ekspresi Bintang justru sebaliknya. Ia tak sedang bercanda, tapi serius menanyakan cara agar pria itu bersedia bersamanya. Bukan hanya menunggu tiap hari Sabtu tiba lantas pria itu akan kembali bersamanya juga. Kemudian ketika hari Sabtu terganti, maka ia akan terganti juga oleh wanita-wanita lain yang telah menunggu di daftar antrian hari lain. Ekspresi serius Bintang lama-lama jadi bumerang untuk dirinya sendiri. Karena alih-alih mendapatkan jawaban, justru ia merasa ditertawakan. Maka mata itu, kini menatap terluka pada Dennis. Diiringi tatapan yang masih menyimpan harap. Berharap ia bi