Mika menjepit cuping hidungnya sendiri lantaran terganggu oleh kepulan asap rokok Marco yang tertiup angin terbang ke arahnya. Mika sangat benci bau rokok, lebih benci lagi pada orang bebal yang tahu rokok berbahaya tapi tetap saja mengonsumsinya. Mika makin benci karena ia tahu ia tidak bisa melarang Marco merokok karena tidak punya alasan masuk akal untuk melakukannya. Maksud Mika, siapa dirinya sampai merasa punya hak melarang-larang Marco? Tak peduli seberapapun Mika meyayangkan itu. Selain asap rokok, yang sedari tadi menganggu Mika adalah mobil jemputan Leo. Iya, Mika tahu pabrik mobil tidak hanya my memproduksi satu unit. Hanya saja, entah mengapa itu mengganjal di benak Mika. Mika melirik Marco yang dengan syahdu menikmati hisapan demi nisapan nikotin itu. Saat ini mereka tenga