Shubuh ini hujan turun dengan derasnya. Devit melaksanakan sholat shubuhnya di rumah saja. Senyumnya terus mengembang, manakala teringat peristiwa dadakan yang terjadi dalam hidupnya tadi malam. Juwi, janda yang selalu mencuri perhatiannya kini telah menjadi istri sahnya, walaupun masih pernikahan siri. Tapi Devit berjanji dalam hatinya akan segera meresmikan pernikahan mereka. Lalu bagaimana dengan Sarah? Bukankah dengan Sarah juga pernikahannya harus berakhir. Memikirkan Sarah membuat Devit menjadi iba, ujian yang dihadapi Sarah sangat berat. Semoga Sarah bisa melewatinya. Beep..beep.. ["Ya hallo, Assalamualaikum, Mah."] ["Wa'alaykumussalam. Kamu, mama tunggu pagi ini di rumah istrimu."] ["Maksud mama, Sarah?"] ["Iya, emang istri kamu ada berapa?"] ["Eh iya, Ma. Nanti jam sepuluh D