Lyria sudah mencoba untuk tidur, tapi dia tetap tidak bisa menutup matanya. Apa yang dia alami beberapa jam lalu membuatnya merasa tidak aman. Dia tahu bahwa tidak akan ada yang bisa menyakitinya ketika dia berada di kediaman Axelsev yang memiliki sitem keamanan terbaik. Hanya saja dia masih bisa merasakan pecahan kaya yang menyerbu ke arahnya. Lyria menghabiskan waktunya dengan meringkuk di atas kasur, otaknya berkelana memikirkan kenapa pria itu menyerangnya. Dia telah menyinggung cukup banyak orang beberapa waktu terakhir ini, tapi dia tidak sampai memikirkan nenek atau keluarga pamannya karena dia pikir semengerikan apapun mereka, orang-orang itu tidak pernah memerintahkan orang untuk menyerangnya. Lyria sakit kepala memikirkannya hingga akhirnya dia tertidur pada pukul empat pagi