Axelsev berdiri di dinding kaca kamar hotel yang menjadi saksi bisu cinta satu malamnya dengan wanita acak yang mengira dirinya seorang pria bayaran.
Di atas nakas masih terdapat uang lima ratus dolar dengan pecahan seratus dolar.
Senyum kecil tampak di wajah tampan pemilik iris abu-abu silver itu. Alih-alih merasa terhina, ia malah semakin tertarik pada wanita yang bersamanya semalam.
Bel berdering, Axelsev segera melangkah menuju ke pintu kamar tanpa mengenakan atasan dan hanya mengenakan celana dalam saja. Pria itu terlihat sangat seksi. Jika lawan jenis yang melihatnya saat ini maka air liur mereka pasti akan menetes tak terkendali.
"Tuan, ini pakaian Anda." Seorang pria dengan manik mata biru terang datang membawa pakaian Axelsev. Pria itu merupakan asisten pribadi Axelsev yang telah bekerja untuknya selama tujuh tahun terakhir.
"Letakan saja di sana!" Axelsev mengarahkan pandangannya ke sofa. Pria itu melangkah menuju ke sofa dan duduk di sana dengan tenang.
"Cari tahu tentang identitas wanita yang menginap bersamaku tadi malam," titah Axelsev.
"Baik, Tuan." Sylvien menundukan kepalanya lalu pria itu segera pergi untuk menjalankan tugas.
Sementara itu Axelsev menyesap kopi yang ia buat sendiri, setelahnya ia pergi menuju ke kamar mandi dan membersihkan tubuhnya. Pria itu memiliki jadwal yang padat selama dia berada di kota ini.
Air membasahi tubuh Axelsev yang didominasi oleh otot-otot kokoh yang sangat menggoda untuk disentuh. Kedua tangan Axelsev menempel di dinding, mata pria itu terpejam. Wajah wanita yang ditidurinya semalam tampak di benaknya.
Axelsev bahkan masih bisa mendengar erangan dan desahan wanita itu yang membuatnya sangat bersemangat tadi malam.
Sayang sekali Axelsev tidak sempat menanyakan siapa nama wanita itu karena ketika dia terjaga, sudah tidak ada orang di sebelahnya. Hanya bercak darah yang tersisa di sprei.
Axelsev tidak menyangka jika semalam adalah yang pertama kalinya bagi wanita itu. Dia sangat penasaran apa sebenarnya yang ada di pikiran wanita itu sehingga memberikan keperawanannya pada pria yang ia anggap sebagai pria bayaran.
"Nona, aku pasti akan menemukanmu." Axelsev bersuara pelan. Dia sudah tertarik dengan wanita semalam sejak pertama dia melihatnya, dan setelah mencicipi tubuhnya yang seperti opium, dia menjadi kecanduan. Mana mungkin dia akan membiarkan kelinci putihnya itu berkeliaran bebas di luar sana. Dia pasti akan menjeratnya dan menjadikannya sebagai miliknya.
Usai mandi Axelsev mengenakan pakaian yang sudah disediakan oleh Sylvien sebelumnya. Setelan jas abu-abu dipadu dengan kemeja putih dan dasi berwarna perak. Itu benar-benar cocok untuk Axelsev yang memiliki tubuh lebih indah dari model laki-laki yang berjalan di landasan pacu.
Sylvien datang lagi setelah pria itu melakukan penyelidikan. Seperti biasanya, Sylvien akan menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat. Hal ini selalu membuat Axelsev puas dengan pekerjaan pria itu.
"Tuan, saya sudah mendapatkan identitas nona muda yang bersama dengan Anda semalam," seru Sylvien.
Axelsev meraih file yang diberikan oleh Sylvien. Pria itu membacanya dari atas hingga ke bawah lalu kemudian beralih ke lembar berikutnya.
Wanita itu bernama Lyria Valleta, nama yang sangat indah seperti pemiliknya, pikir Axelsev.
Lyria barus berusia dua puluh dua tahun dan baru lulus kuliah beberapa bulan lalu. Saat ini dia bekerja di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang fesyen sebagai salah satu perancang busana, dan sangat kebetulan itu adalah salah satu cabang perusahaan milik Axelsev. Berbagai catatan prestasi Lyria juga ada di sana. Wanita itu berbakat dan cerdas.
Ayah Lyria telah meninggal dunia dua tahun lalu dan ibunya berada dalam keadaan vegetatif dan sedang dirawat di sebuah rumah sakit di kota itu, Lyria tinggal bersama dengan nenek, serta keluarga pamannya.
Paman Lyria adalah Samuel Chaister, seorang pemimpin perusahaan Chaister Konstruksi.
Tatapan Axelsev menajam ketika melihat catatan mengenai kisah cinta Lyria, wanita itu pernah bertunangan dengan Razen Dixon selama tujuh tahun, tapi pertunangan itu putus satu tahun yang lalu. Saat ini Razen Dixon merupakan tunangan dari sepupu Lyria, Kaitlyn Juliette.
Dan sampai saat ini Lyria tidak pernah berhubungan dengan pria mana pun lagi.
Apakah Lyria masih mencintai mantan tunangannya? Axelsev tidak senang dengan pemikiran itu. Dia tidak pernah memiliki hubungan romantis dengan wanita mana pun sebelumnya, tapi dia tahu bahwa sulit untuk melupakan cinta pertama apalagi telah sampai ke tahap bertunangan selama tujuh tahun.
Axelsep menutup file yang tadi dia baca. Dia sudah membaca keseluruhan tentang identitas Lyria.
"Tuan, besok Nona Lyria akan menikah dengan Tuan Ramos Dawson, pemilik perusahaan Dawson. Dan Nona Lyria akan menjadi istri kedua," seru Sylvien. "Saya telah menyelidiki tentang Tuan Ramos, pria itu berusia hampir lima puluh tahun dan memiliki tempramen yang buruk. Dia telah melakukan beberapa pemerkosaan yang diselesaikan dengan uang."
"Hancurkan perusahaan Dawson, dan kirim b******n itu ke penjara. Tidak akan ada pernikahan antara pria tua itu dengan Lyria besok." Axelsev tidak mungkin membiarkan pria lain memiliki Lyria yang telah dia akui sebagai miliknya. Dia pasti akan menyingkirkan semua b******n yang berani bermimpi tentang wanitanya.
"Baik, Tuan."
Sylvien telah terbiasa dengan perintah dari atasannya yang dingin, kejam dan tidak berbelas kasih. Selama dia ingin menghacurkan seseorang, maka dia hanya perlu mengeluarkan perintah dan semua akan berjalan sesuai dengan keinginannya.
Selama dia bekerja dengan atasannya, dia sangat jarang melihat kelembutan di wajah atasannya. Kecuali untuk keluarganya, dia tidak akan tersenyum pada orang lain. Anggukan kecil adalah sapaan paling ramah darinya. Atasannya tampak seperti seseorang yang memiliki masalah dengan saraf di wajahnya.
Namun, itu hanya untuk orang luar. Faktanya bagi keluarga dan orang terdekatnya, Axelsev akan melakukan yang terbaik untuk mereka dan memastikan mereka menjalani hidup yang nyaman.
Hanya saja, jangan pernah memprovokasi pria ini, dia terlalu menakutkan dan berdarah dingin. Konsekuensi yang didapat jika menyinggungnya hanyalah kehancuran yang mengerikan.
Dan hal itu sebentar lagi akan terjadi pada Ramos. Jangan salahkan tuannya, salahkan saja Ramos yang tidak tahu diri menginginkan wanita muda yang bahkan lebih cocok menjadi putrinya daripada istrinya.
Menghancurkan Ramos Dawson bagi seorang Axelsev Leander, itu seperti menjentikan tangan. Terlalu mudah.
Axelsev tidak hanya memiliki kekuasaan di dunia bisnis, tapi juga militer dan politik. Sulit untuk berhadapan dengannya karena dia benar-benar berada di puncak tertinggi.
**
Ramos saat ini tengah membayangkan dia berada di atas tubuh muda Lyria. Senyum c***l tampak di wajah pria tua dengan perut buncit itu. Dia benar-benar tidak sabar menunggu besok.
Rasanya ia ingin segera mengoyak gaun pengantin yang dikenakan oleh Lyria. Ramos sangat bernafsu pada wanita muda dan cantik seperti Lyria. Ketika dia bertemu dengan Lyria dalam makan malam perkenalan mereka, Ramos sungguh ingin memangsa Lyria, tapi dia menahan dirinya karena dia tahu bahwa hari itu akan segera tiba.
Malam ini Ramos merayakan pernikahannya yang akan diadakan besok dengan empat gadis muda yang menemaninya minum di sebuah club malam.
Namun, kesenangan Ramos tiba-tiba terhenti saat asisten pribadinya mendekatinya. "Tuan, ada masalah dengan perusahaan."
"Apa yang terjadi?"
"Para investor menarik dana mereka, dan perusahaan-perusahaan yang bekerjasama dengan perusahaan Dawson telah membatalkan kerjasama mereka."
Wajah Ramos menggelap. Pria itu segera mengusir empat wanita yang tadi menemaninya bersenang-senang. Pria c***l itu kini kehilangan semua kesenangannya.
"Bagaimana bisa mereka semua menarik investasi dan membatalkan kerja sama?" tanya Ramos. Dia membutuhkan penjelasan yang masuk akal.
Tahun ini seharusnya mereka kembali memperpanjang kontrak kerjasama karena sebelumnya tidak terjadi masalah apapun. Jika saja pembatalan itu dilakukan setelah mereka menandatangani kontrak maka dia akan mendapatkan uang pelanggaran yang cukup banyak, tapi sayangnya kontrak habis tahun ini. Dan dia tidak akan mendapatkan apa-apa selain kerugian besar.
"Mereka semua tidak memberikan alasan, Tuan," balas asisten pribadi Ramos.
Ramos menendang meja di depannya. Bagaimana mungkin semuanya terjadi begitu tiba-tiba. Dia tidak menyinggung orang berkuasa dalam waktu dekat ini. Dia merupakan seorang pengusaha yang terbiasa menjilat untuk mendapatkan keuntungan, oleh sebab itu dia tidak akan menyinggung pria-pria berkuasa.
Ponsel asisten pribadi Ramos berdering, pria itu segera menjawab panggilannya. Ketika dia mendengar berita yang lebih mengejutkan, itu membuat wajahnya menjadi beku.
Ramos yang melihat ekspresi wajah bawahannya, dia pikir mungkin ada hal buruk lainnya.
"Tuan, video-video pemerkosaan yang Anda lakukan terhadap beberapa gadis muda tersebar di internet. Selain itu kasus penggelapan pajak yang dilakukan oleh Anda juga terungkap."
Ramos terduduk di sofa. Wajah pria itu berubah menjadi sangat buruk. Dia selesai kali ini. Bukan hanya perusahaannya hancur, tapi juga dia akan berakhir di penjara dengan hukuman yang berat.
Segera berdiri, Ramos berpikir untuk melarikan diri. Dia tidak bisa di penjara. Jika dia berhasil melarikan diri maka dia bisa memulai semuanya lagi dari awal.
Di tempat lain saat ini Lyria tidak mengetahui apa yang terjadi pada Ramos, wanita itu merasa sangat tertekan karena dalam beberapa jam lagi dia akan menikah dengan pria tua m***m yang menjijikan.
Andai saja bisa Lyria ingin melarikan diri, tapi jika dia melakukan hal itu maka pengobatan ibunya akan dihentikan. Sebagai seorang anak dia akan memperjuangkan sedikit saja kehidupan ibunya. Dia masih berjuang agar ibunya keluar dari keadaan vegetatif.
Sangat buruk kehilangan seorang ayah, dia tidak ingin kehilangan ibunya juga. Dia benar-benar akan sendirian di dunia ini dan kesepian.
Lyria mengerutkan kening ketika dia mendengar keributan terjadi di luar. Wanita itu penasaran dia keluar dari kamarnya dan melihat nenek serta paman dan bibinya tampak gelisah.
"Bagaimana bisa semuanya seperti ini?" kesal Mallory. Apa yang terjadi pada Ramos berimbas pada perusahaan keluarganya.
Wajah Sameul dan Eugene juga tidak lebih baik dari Mallory. Krisis yang terjadi di perusahaan mereka sudah akan teratasi berkat Ramos, tapi sekarang perusahaan Ramos berada di ambang kehancuran, selain itu pria itu akan di penjara. Ramos tidak akan bisa membantu mereka sama sekali.
"Apa yang harus kita lakukan sekarang, Ibu?" Eugene bertanya pada nenek Lyria. Wanita itu tidak jatuh dari kehidupan mewahnya. Jika perusahaan bangkrut maka dia akan menjadi gelandangan.
Mallory mendengkus kesal. "Jika Ramos tidak bisa membantu maka kita harus mencari pria lain yang bersedia membantu dengan menukarkan Lyria sebagai imbalannya. Putri p*****r itu akan melakukan apa saja untuk ibunya."
Kedua tangan Lyria mengepal kuat. Bagi neneknya hidupnya memang tidak pernah penting. Selama dia bisa menghasilkan keuntungan, neneknya tidak akan ragu untuk mengirimnya ke pria mana saja, tidak peduli apakah pria itu kejam atau tidak.
Lyria benar-benar ingin keluar dari belenggu yang menyiksanya, tapi dia tidak memiliki jalan. Keluarganya benar-benar kejam dan mengerikan. Mereka memanfaatkannya sebagai alat tawar menawar.
Tidak ingin mendengar lebih banyak, Lyria kembali masuk ke dalam kamarnya. Setidaknya dia merasa lega karena besok dia tidak akan menikah dengan pria tua perut buncit itu.
Namun, itu tidak akan berlangsung lama. Seperti yang dikatakan oleh neneknya lagi, penyihir tua itu pasti akan menemukan pria tua m***m lainnya untuk dinikahkan dengannya.
tbc