Bulan madu dan hampir setiap malam memadu kasih telah membuahkan hasil. Ajeng dinyatakan hamil satu bulan. Dia bersama Mama mertuanya mendatangi dokter kandungan. Widya bahagia sekali dengan kehamilan Ajeng yang terhitung lumayan cepat sejak menikah, dia akan segera menimang cucu. Pulang dari menemui dokter, Ajeng langsung menghubungi ibunya dan mengabarkan kehamilannya. Arni langsung pulang dan menemui Ajeng di rumah Widya. “Aduh, Arni. Si Nenek sibuk.” Widya menyambutnya dengan kata-kata sindiran. Arni memang pekerja keras dan tidak mau menganggur seharipun. Dia beralasan agar pikirannya tidak jenuh, dan dia sudah terbiasa dengan kegiatan sehari-harinya. “Biasalah, Omaaaa.” Gantian Arni menggoda Widya. Kedua wanita paruh baya itu sudah menggelar diri masing-masing, bahwa cucu mereka