Sejak menghadapi sikap Ajeng yang sangat ketus terhadap dirinya di pagi minggu, Anung gelisah. Dia tidak bisa bekerja dengan baik di kantor, juga kurang tidur di malam hari. Wajah Ajeng selalu mengikutinya ke manapun, dan dia menyadari mungkin karena dia yang terlalu berharap dengan Ajeng, lalu ketika dikecewakan dengan adegan Ajeng bersama Lintang di kamar Lintang, dia benar-benar kesal dan marah di dalam hatinya. Akhirnya, Anung berusaha melunakkan perasaannya, untuk meminta maaf kepada Ajeng, berharap hari-hari ke depan dia bisa merasa tenang. Lagi pula, tuduhannya terhadap Ajeng juga tidak berdasar, dan wajar Ajeng marah serta mengembalikan semua pemberiannya, saking kesalnya. Pada akhirnya, permintaan maafnya disambut hangat Ajeng, Anung pun merasa ketenangan luar biasa setelahnya,