Saking sibuknya dengan pekerjaan, Arni jadi tidak begitu memperhatikan Ajeng akhir-akhir ini. Tapi pagi Sabtu ini dia cukup lama memperhatikan Ajeng, seperti ada yang kurang di tubuh Ajeng. Dia sepertinya baru menyadari bahwa baju yang dipakai Ajeng sekarang biasa-biasa saja, dan dia juga tidak menemukan baju-baju pemberian Anung di dalam lemari Ajeng. “Jeng. Kamu kok pake baju lama lagi?” tanya Arni ke Ajeng yang sedang duduk di kursi tamu sambil mengerjakan tugas sekolahnya. “Ibu nggak liat baju-baju kamu yang bagus, sepatu kamu yang mahal di mana?” Ajeng tersenyum kecil mendengar pertanyaan ibunya. Padahal sudah berminggu-minggu dia tidak lagi memakai semua pemberian Anung, ibunya baru mempertanyakannya sekarang. “Aku kembalikan, Bu.” “Ha?” Ajeng meletakkan penanya di atas meja ta