Chapter 17

1200 Kata

Entah mengapa aku merasakan sorot mata Mutia tadi menyiratkan sesuatu. Seperti sorot mata Firda yang memberikan kehangatan dalam daadaku. Sementara sorot mata Tante Nadia seperti mengandung ajakan yang sedikit mendebarkan. Namun sayang aku tak punya nomor hape mereka. Tante Nadia, berusia kurang lebih sama dengan Mbak Avni. Wajahnya sangat cantik dengan bodynya yang seksi dan padat. Bukit kembar dan bkongnya mengundang sisi liar si jagur untuk terus berdiri tegar saat membayangkannya. Untung saja saat tadi duduk di dekatnya aku masih waras. Tante Nadia sudah lama aku kenal, jauh sebelum dia menikah, walau pun tidak terlalu akrab. Tante Nadia menikah dengan seorang polisi muda dan telah dikarunia seorang anak laki-laki entah usia berapa. Tante yang matanya genit ini, adik iparnya Bude Ine

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN