Mereka berkutat dengan pikiran masing-masing. Yas yang bingung bagaimana Theo tiba-tiba bisa ada di tempat itu.
Dan Theo yang juga bingung bagaimana Yas dan Tante bisa saling mengenal. Bahkan Yas juga kenal dengan Will.
Selain memikirkan hal itu, Theo juga tengah merutuki kebodohannya sendiri. Ia seharusnya curiga sejak awal bahwa ia ditipu. Tante mengatakan bahwa ia hanya akan menjadi host seperti Will. Tapi malah begini.
Dari cara Tante menatapnya saja, semua sudah jelas. Tapi apa pun yang dikatakan Tante, Theo justru menurut. Ia gelap mata karena akumulasi kekesalannya pada Yas, dan juga obsesi untuk segerak mendapatkan pekerjaan paruh waktu.
Masih mending kalau calon pelanggannya adalah tante-tante. Nah ini, malah oom-oom.
Ponsel Yas tiba-tiba berbunyi. Yas mengernyit karena Bu Mi
