Adik Pembuat Masalah

1420 Kata

Rendra menggulir bola mata ke arah potongan kaca yang menggantung di sebelah kiri atas. Tidak lama, karena detik berikutnya pria itu sudah kembali fokus dengan jalanan ibu kota yang sekalipun sudah dini hari masih lumayan ramai. Sementara di samping Rendra, Naira menundukkan kepala. Dua tangannya memegang ponsel butut yang layarnya sudah banyak goresan. Wanita itu menarik napas pelan. Begitu layar menyala, Naira buru-buru menggulir lalu menekan pesan yang masuk. Jari-jari tangan Naira baru akan menekan rangkaian huruf yang menjadi beberapa kata--sebelum terdengar bunyi nyaring panggilan masuk. “Astaga.” Naira yang terkejut nyaris saja melempar ponsel di tangannya. Beruntung sang otak dengan cepat mengingatkan jika benda di tangannya itu sangat berharga. Jika dia melemparnya dan rusak, e

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN