Tak Ingin Menambah Beban

1473 Kata

Naira merasa hidupnya lebih ringan setelah membereskan urusan kontrakan rumah dan uang seragam adiknya—Malika. Urusan lain tidak Naira pikirkan untuk saat ini. Naira masih kesal dengan kekerasan ibunya yang tetap memilih mempertahankan pria yang bagi Naira hanya menjadi benalu di kehidupan mereka. Naira juga masih marah pada Doni. “Marahnya jangan kelamaan.” Naira menoleh. Sepasang matanya mengikuti pergerakan Mina yang sedang berjalan ke arahnya. Malam menjelang dini hari. Dua sahabat senasib itu duduk di depan minimarket tempat mereka bekerja. “Nih.” Mina mengulurkan satu potong roti yang masih terbungkus plastik. “Kamu belum makan, kan?” lalu Mina meletakkan botol minuman milik Naira di depan wanita itu. Dia sudah mengisi ulang botol minuman sang teman dengan air galon yang disediak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN