Aksi Naira Memuaskan Pelanggan

1217 Kata

Naira menatap sang lawan bicara dengan napas yang mulai tertarik dan terhembus cepat. Kalimat yang pria di depannya katakan membuat jantungnya berdetak cepat. “Semurah itu harga keperawananmu ... Naira?” Kedua tangan Naira saling meremas. “Kamu marah?” Naira menelan salivanya. Dua detik kemudian, kepala wanita itu menggeleng, lalu mengangguk. “A-aku—" Pria itu mendesah, lalu punggungnya terdorong ke depan. Tangan kanannya bergerak meraih gelas yang masih menyisakan cairan di dalamnya. Benar-benar masih polos, batin pria itu sambil menggulir bola mata ke atas. Kedua sudut bibir pria itu terangkat dengan sendirinya. “Aku cuma bilang … puaskan aku. Aku nggak bilang minta keperawananmu.” Naira sempat terhenyak begitu mendengar kalimat yang baru saja keluar dari sepasang bibir pria di de

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN