Rendra terbangun dari tidurnya. Pria itu melenguh sambil membuka sepasang kelopak matanya. Mengedip, pria itu mengangkat kepala. Dadanya terasa tertekan. Pria itu kemudian bangkit saat menyadari dimana tempatnya berada. Rendra menoleh. Tidak ada siapapun. Pria itu menghembuskan napas, lalu meraih kemeja dan jas yang semula menutup punggungnya, hingga dia tidak merasakan dingin di ruangan ber-AC tersebut. Pria itu baru memasukkan satu tangan ke lengan baju, ketika pintu terbuka. Refleks Rendra mengangkat kepala, lalu sepasang mata pria itu memperhatikan benda persegi di depannya terkuak, kemudian memunculkan satu sosok. “Mana Naira?” tanya Rendra setelah mengetahui Dion lah yang baru saja membuka pintu. Pria itu melanjutkan pekerjaannya yang belum selesai. Memasukkan satu lagi tangan ke l