Pagi Yang Lucu

1104 Kata

"Kemana perempuan satu itu, kenapa dia belum bangun juga. Bukankah sudah aku bilang untuk bangun pagi," gerutu Bayu. "Biar saya bangunkan kalau begitu, Tuan." Arvin hendak beranjak, tapi berhenti karena ucapan Tamara. "Apa harus seperti itu, Mas? Kenapa aku tidak tunggu saja dia bangun sendiri. Kenapa harus di bangunin?" tanya Tamara yang membuat Arvin berhenti melangkah. "Semua itu supaya dia mengikuti peraturan di rumah ini, Sayang. Kalau dibiarkan dia akan terbiasa bertindak sesuka hatinya," jelas Bayu "Beneran itu alasannya?" tanya Tamara terdengar curiga. "Loh, memangnya Sayang pikir alasannya apa?" "Ya, siapa tau karena ingin melihat dia saja. Makanya sampai di bangunin," tuding Tamara. "Ya ampun, Sayang. Kok gitu sih mikirnya, aku sama sekali tidak berpikir seperti itu. Aku

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN