Reina POV. "Wah! gimana tuh malam pertama? berapa ronde?" Daffa menggodaku, membuat Lani menggelitik pinggangnya. "Kamu ngapain sih tanya kaya gitu. Bikin malu aja." kesalnya. "Ya, kan. Biar aku tahu bagaimana caranya malam pertama yang bener." Kelakar Daffa. "Kan nanti kalau kita malam pertama, kamu akan puas sehingga enggak perlu nyari cowok lain lagi." Lani terlihat tersenyum malu. Wajahnya yang merina memperlihatkan isyarat, kalau ia memang sedang salah tingkah. "Ini kantor ya! mohon jangan bahas malam pertama!" terdengar suara Ikrar yang baru saja datang, memasuki kantor. Ia duduk di kursinya, setelah sebelumnya menatap padaku. "Apa kabar?" dia bertanya padaku. Aku tersenyum tipis. "Baik. sekali." kemudian pokus pada kerjaanku. "Besok kita pergi ke Malang." ujarnya. "Hah, ngapa