Anji POV.
"Perjanjian kita sudah berakhir, kak." gadis itu berkata tanpa mau menatapku sama sekali. Sungguh menyentil hatiku dan aku tidak rela. Apakah dia sebenci itu padaku?
"Perjanjian kita tidak akan pernah berakhir selagi darah masih mengalir di tubuh kekasihmu." ku lihat wajahnya pucat pasi.
"Kak, enggak bisa gitu dong, kasihan Reina dan Raka." Lani mulai membela sahabatnya itu.
Ku tahan tangan di udara, sebagai tanda aku tidak ingin siapapun mencampuri urusanku. "Kita enggak ada urusan ya." ucapku padanya. Dan Lani terbungkam. Kembali ku menatap wajah jelita yang semakin hari semakin menyiksaku itu. Aku hanya bisa menatapnya diam diam agar dia tidak kembali meninggalkanku. Agar dia tidak kembali berlari dariku. Aku sungguh amat merindukannya. Bukannya tidak ada perempuan cantik
