Sebuah Rencana.

2045 Kata

Bangun dengan keadaan tubuhku yang tanpa busana. Aku sungguh sangat kaget. Terlebih lagi aku melihat siapa perempuan yang ada di sampingku. Ambar! Segera aku bangun dan memakai pakaianku. Namun Ambar meraih tanganku. "Kamu mau ke mana? ini masih pagi banget. Apa kamu enggak capek? kita akan semalam udah--" "Diam kamu! apa yang kamu lakukan padaku?!" desaku padanya. Ambar hanya menggeleng santai dengan tubuhnya sama sepertiku. Dia sungguh tidak tahu malu. "Kamu kenapa sih, kan kita semalam udah ML masa kamu enggak inget. Aku ini mantan yang baik. Aku serahkan kesucianku padamu, karena aku tahu kamu sedang membutuhkannya!" "BOHONG!" Teriaku. Ambar menghela napas pelan. Ia mengusap rahangku lembut, namun aku tepiskan, kasar. "Kalau kamu enggak percaya, kamu bisa lihat spre itu. Itu ad

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN