PROLOG
298 Kata
"Aku telah membesarkanmu dengan sangat baik sampai kau jadi sebesar ini, jean. Bukankah kau harus balas budi pada ibu?" ucapnya sambil menangkup kedua pipi jean dengan kedua tangannya.
"T..tidak! Aku mohon bu." jean bergetar menahan tangisnya dan memohon pada seseorang yang ia panggil ibu.
"Hei... Jangan menangis. Ibu hanya menjual tubuhmu untuk di nikmati orang. bukan mengambil organ dalam tubuhmu. Jadilah anak berbakti pada ibu, jean. Ibu berjanji akan menebusmu kembali." bujuk rayunya.
##
"Jean Florence, 20 tahun, virgin." kata seorang pria memperkenalkan satu persatu wanita yang akan di jadikan pemuas nafsu p****************g yang sudah menunggu sambil memilih wanita mana yang mereka pilih untuk menghabiskan malam bersama.
"Dua ratus milyar untuk membebaskannya." ucap seorang pria dengan suara berat menawarkan harga begitu tinggi hanya untuk satu orang p*****r.
Semua menoleh melihat siapa pria yang berani menawar langsung dengan harga fantastis.
Semua mata wanita terhipnotis dengan pahatan sempurna yang di miliki pria misterius itu. Para wanita berpikir jean sangat beruntung bisa di bebaskan oleh pria tampan bagai dewa yunani.
##
"Buka." perintah pria misterius itu pada jean untuk membuka dress yang ia kenakanya.
Jean menurut patuh. Karena ia berpikir pria itu telah membelinya. Semua yang ada padanya, termasuk tubuhnya adalah miliknya tanpa terkecuali.
Jean membuka sleting di punggungnya. Dress yang ia kenakan langsung lolos kebawah, kerena dress yang ia kenakan dengan model tanpa lengan hanya sebatas d**a.
Terpampang jelas p******a jean yang tidak di tutupi oleh apapun. Sedangkan bawahnya hanya berbalut gstring tipis.
Jean menutupi payudaranya dengan tangannya karena pria misterius itu menatapnya begitu intens membuatnya risih.
Pria itu mendekati jean yang terdiam mematung dengan tubuh sedikit bergetar.
"Buka." perintanya lagi dengan dingin.
Jean membuka tangannya.
Pria itu berbisik tepat di kuping jean.
"Aku telah membelimu di tempat pelacuran-" pria itu menjeda ucapannya.
"So... You are my bitch."
- Penulis
