“Apa ini yang namanya jatuh cinta?” tanya Alfin pada dirinya sendiri. “Aku bahkan sudah tidak sabar untuk segera pukul 8, supaya bisa bertemu dengannya segera,” lanjutnya lagi sambil tersenyum-senyum sendiri. “Cie Den Alfin senyum-senyum sendiri, pasti sedang jatuh cinta,” goda pembantunya Alfin yang berumur sekitar 50 tahun, dan sudah bekerja di rumah Alfin hampir 15 tahun lamanya. “Loh Bi, kenapa tidak ketuk pintu dulu kalau mau masuk,” ucap Alfin yang sedikit kaget melihat pembantunya yang sudah berada di pintu kamarnya. “Dari tadi bibi panggilin, Mas Alfinnya tidak menjawab, kan bibi khawatir Mas Alfin telat ke butik, jadi bibi buka saja pintu kamarnya, eh bibi malah lihat Den Alfin sedang senyum-senyum sendiri di depan keranjang baju kotor,” sahut pembantunya itu membuat Alfin ter