Alfin langsung mencecar dengan pertanyaan. “Ada apa ini?” tanya Alfin yang melihat pacar dan teman baiknya seperti baru terjadi sesuatu masalah. “Biasa, ada nek lampir ngomel-ngomel gak jelas untuk Alisha,” sahut Farel, sedangkan Alisha hanya menunduk. Alfin mengerti siapa nek lampir yang dimaksud oleh Farel, tak lain itu adalah Prisa. Alfin berjalan mendekati Alisha, lalu membelai kepalanya Alisha dengan lembut. “Sudah Alisha, kamu gak perlu mikirin hal itu, kita di sini kerja cari keuntungan bukan cari buntung, dianya saja tidak rajin kerja, bagaimana kita bisa toleransi sama dia,” sahut Alfin yang memandang Alisha dengan tatapan penuh cinta. “Sepertinya keberadaan aku di sini Cuma jadi nyamuk, pergi ah,” ucap Farel sambil menepuk-menepuk kedua tangannya di udara seolah-olah sedang