5

1705 Kata
Malik tentu merasa bahwa meskipun mereka sudah pergi dari sana tapi tetap saja Anin mengikuti mereka bersama dengan Felly. Jujur saja Malik menjadi ngeri sendiri, berbeda dengan Geri yang sudah terlalu terbiasa. Meski ia sudah lama tidak melihat Anin dan tidak diperlakukan seperti ini tapi karena dulu ia sering sekali mendapatkan perlakukan seperti ini jadinya ia tak asing. "Nin Lo mau sampai kapan ngikutin Geri terus? Jujurly gua bener-bener capek ngikutin Lo yang lagi ngikutin Geri." ujar Felly kepada Anin tersebut. "Ya udah kalo Felly capek, Felly duduk aja. Lagian kan Anin ga minta Felly buat ikutan Anin." ujar Anin membuat Felly kesal setengah mati. Ya memang ia tidak diminta untuk mengikuti Anin, tapi tingkah laku Anin harus ia amati. Nanti jika sudah agak gesrek sedikit ia harus menyadarkannya karena ini juga bukan di sekolah mereka dan mereka juga nanti akan bernyanyi disini. "Terserah Lo deh Nin, terserah." ujar Felly kepada Anin tersebut. Sekarang ini Malik sedang bernyanyi, ia melakukan hal ini semaksimal mungkin agar hasil yang ia dapat pun juga akan maksimal. Mereka semua tampak rileks mendengar nyanyian dari Malik karena suara Malik memang bagus dan mudah di terima di telinga mereka. Apalagi mereka juga beberapa ada yang sudah tahu tentang No Name, band yang ada Malik di personilnya. "Gila gua nervous banget tadi, gimana sih Ger gua tadi bagus ga?" tanya Malik saat ia sudah berhasil menyelesaikan lagu tersebut dan ia turun juga. "Lumayan sih Lo tadi, tenang lah pasti bawa piala tar pulang." ujar Geri karena memang yang diikuti Geri dan Malik itu nanti akan ada juraa 1, 2, dan 3 umum, lalu juara 1, 2, dan 3 khusus perempuan dan laki-laki yang dibedakan. Jadi masih biss mengejar yang juara khusus untuk laki-laki mereka ini. "Kalo Lo sih gua yakin bakalan juara satu." ujar Malik kepada Geri tersebut. Namun jujur saja sekarang Geri tidak yakin mengingat disini ada Anin. Ia menatap ke arah Anin yang ternyata masih menatap ke arahnya. "Untuk saat ini, gua ga yakin." ujar Geri membuat Malik bertanya-tanya kenapa. Pasalnya baru pertama kali ini Geri merasa tidak yakin dengan suaranya. Padahal suaranya itu setiap ikut lomba selalu yang paling bagus. Namun ia yakin hari ini ada yang lebih bagus darinya karena ia tahu bagaimana saat seseorang itu tengah bernyanyi. "Kenapa? Kok Lo ga yakin sih? Aneh bener, ga pernah deh sebelumnya gua ngelihat Lo ga yakin kayak gini." ujar Malik dan Geri hanya mengedikkan bahunya saja sekarang. Entahlah ia pun juga tidak tahu kenapa saat ini. Lo cuma belum denger suaranya Anin yang kayak suara Malaikat yang bikin semua orang jadi tenang. Batin Geri tak mengatakannya kepada Malik. Biarlah nanti Malik mendengar sendiri bagaimana suara indah dari Anin. Kini mereka masih mendengarkan suara-suara lainnya sampai sekarang ini Geri akhirnya dipanggil untuk naik ke atas panggung. Banyak yang bersorak senang karena melihat Geri, apalagi Geri membawa gitarnya. Pasti semua akan perfect, Anin yang melihat Geri naik ke atas panggung pun senang. "Arka semangat." ujar Anin yang bisa menahan dirinya untuk tidak berteriak sekarang, karena jika ia berteriak disini mungkin ia akan di diskualifikasi karena telah menganggu keberlangsungan acara yang ada. "Oh My God, Felly akhirnya setelah sekian lama gua bisa lihat langsung Geri perform. Sumpah suaranya paling juara banget." ujar Anin yang sangat senang, bahkan ia semakin gemetaran saking senangnya ia ada disini. Geri mulai memetik gitarnya dan ia pun bernyanyi semaksimal mungkin tapi ia juga tetap bisa tenang diatas panggung. Geri memang sama sekali tidak nervous karena ia sudah sangat terbiasa dengan ini semua. Malam ini ia menyanyikan lagu dengan judul Merasa Indah yang sedang hits saat ini. Anin tampak mendengarnya dan ia pun menjadi sadar bahwa lirik lagu itu membuatnya galau. Ia menatap Geri yang sepertinya sangat menjiwai lagu ini dan kini senyumnya luntur, apa benar yang ia pikirkan ini benar adanya? Meskipun ia menolak hal ini tapi rasa was-was itu terasa sangat nyata. "Nin, Lo kesurupan ya? Baru aja beberapa waktu yang lalu Lo kayak bahagia gitu seneng. Eh kenapa sekarang Lo malah sedih kek gitu? Tiba-tiba lagi kan buat gua jadi kaget." ujar Felly pada Anin, ia pun menatap ke Anin. "Fell, kayaknya Arka lagi deket sama cewek deh. Tapi dia kayak entah di ghosting apa gimana. Lo dengerin deh lagunyan itu galau banget terus juga Arka kayak menjiwai banget. Kayaknya hati Arka udah milik orang lain deh Fell. Kalo kayak gitu gimana dong Fell. Gua kan suka sama Arka." ujar Anin itu. "Ya elah gua kira Lo kemasukan setan dodol. Ternyata Lo galauin Arka. Ya kalo Arka suka sama cewek lain itu tandanya dia ga suka sama Lo, ga ada kesempatan buat Lo gitu deh." ujar Felly dengan tega mengatakan hal itu. "Ihhh Felly Lo tega banget sih sama gua." ujar Anin dengan sangat kesal. Setelahnya Geri sudah turun dari panggung, saat ia menyelesaikan lagunya tadi banyak sekali tepuk tangan yang terdengar disana. Malik pun kini memuji kehebatan Geri yang bisa membius seluruh orang yang ada disini. "Sumpah Lo bagus banget sih ga bohong gua." ujar Malik kepada Geri. Anin sendiri sudah akan menghampiri Geri tapi ia tidak jadi melakukannya karena namanya kini sudah dipanggil untuk performance selanjutnya. "Anindira Binar Daiva, silakan ini waktu kamu." ujar MC tersebut. Anin pun kini sudah maju, sementara beberapa orang yang belum mendengar suara bernyanyi Anin sekarang tampak ada yang menutup kuping dan ada juga yang menggunakan headset. Itu semua karena mereka tadi tahu suara Anin yang sangat cempreng. Itu termasuk Malik yang sudah mengeluarkan headset dari kantung seragamnya tapi saat ia ingin memakainya ia dihentikan oleh Geri. Ia pun menatap Geri dengan pandangan bertanya karena bingung. "Wait deh, serius gua ga ngerti kenapa dah Lo kayak gitu?" tanya Malik. "Lo harus dengerin suaranya dia, ga bakalan nyesel kalo Lo dengerin suara dia. Dia itu suaranya bisa berubah. Lo denger aja nanti." ujar Geri itu. "Lo mau bikin gua nyesel ya?" tanya Malik kepada Geri tersebut saat ini. "Justru kalo Lo sekarang pakek headset Lo yang bakalan nyesel." ujar Geri. Tampak sekarang ini akhirnya Malik tidak jadi memakai headsetnya. Ia akan mencoba untuk percaya pada Geri karena memang biasanya telinga Geri tidak pernah berbohong. Telinga Geri selalu jujur jika suaranya enak di dengar. Anin pun mulai bernyanyi dan baru sebait saja ia menyanyi semuanya sudah terpana pada suara malaikatnya. Termasuk juga dengan Malik yang kini benar-benar tak menyangka bahwa suara cempreng yang tadi terdengar oleh mereka itu sekarang menjadi suara yang lembut dan juga seperti suara malaikat. Ia pun kini menatap ke arah Geri dan Anin secara bergantian. Geri tampak memejamkan mata sembari mendengarkan suara Anin sementara Geri sendiri masih tak bisa mengerti bagaimana ini bisa terjadi. Ia tak menyangka suara indah ini berasal dari Anin yang tadi sangat cempreng. Anin sudah selesai bernyanyi dan jujur sama sampai saat ini penampilan perempuan paling bagus dan mencolok adalah Anin. Semuanya bertepuk tangan sekarang sementara Geri hanya diam saja, ia tak ikut tepuk tangan karena sekarang ini Anin terus menatap ke arahnya. Jika Anin melihatnya tepuk tangan bisa-bisa Anin langsung berteriak padahal ia sedang ada di depan sana. Anin pun turun dan ia langsung mendekati Geri dengan senyuman manisnya. Malik menatap Anin dengan tatapan takjub saat ini. "Arka, gimana tadi suara Anin bagus ga?" tanya Anin kepada Geri itu. "Ya masih kayak dulu." jawab Geri kepada Anin tersebut, kini mereka sudah selesai tapi masih terdapat beberapa orang yang belum tampil dan kira-kira masih sekitar tiga jam lagi sampai pengumuman juara. Karena itu, kini Geri mengajak Malik untuk berkeliling di sekolah tersebut. Kebetulan sekali Anin sedang di panggil oleh coachnya bersama dengan Felly tadi, makanya ia menggunakan waktu ini untuk kabur dari Anin. Karena jika tidak kabur ianakan pusing mendengarkan ocehan dari Anin. Geri dan Malik sudah keluar juga. Mereka pun memutari sekolah ini dan ia melihat terdapat lapangan basket yang sedang digunakan untuk basket anak sekolah itu. Ia melihatnya dan jujur saja rasanya ia ingin masuk ke sana dan ikut bermain juga. Tapi sekarang ia tidak bisa karena ia juga tidak mengenal mereka. Makanya ia dan Malik pun hanya menatap mereka saja. Ya itung-itung melihat kehebatan mereka dalam bermain basket, kini merekw berdua sudah masuk ke sana. Sementara itu Anin sudah selesai dengan coachnya dan ia pun sekarang kembali ke tempat Geri tadi bersama dengan Felly juga tapi saat ia sudah sampai di tempatnya tadi, dan Geri tidak ada. Ia pun bingung sekarang ini. "Fell, Arka kok ga ada ya? Dimana deh dia kok ngilang gini sih. Kesel gua jadinya Fell. Cari dimana nih." ujar Anin sudah sangat kesal tapi juga takut kehilangan Geri meskipun ia yakin bahwa Geri juga masih ada disini. Felly pun menjadi ikut mencari-cari di sekitar dan ternyata benar saja bahwa memang tidak ada Arka disini. Padahal tadi Arka dan Malik masih ada disini. Aduh dimana sih Arka dama Malik, mana gua haus lagi kan. Apa gua bawa Anin ke kantin aja ta, kali aja kan Arka sama Malik pergi ke kantin. Iya deh gua bawa kesana aja. Batin Felly tersebut. "Udah tenang aja, kita ke kantin aja. Kali aja kan mereka ada disana? Lagi pula gua juga haus ini pingin beli minum. Ayo Nin." ujar Felly dan Anin mengangguk. Memang bisa juga Geri ada di kantin karena ini juga mereka tadi habis bernyanyi pasti haus. “Iya sih bener juga, ya udah yuk kita ke kantin hehehe.” ujar Anin dengan penih semangat karena ia akan menemukan kembali dimana Arka berada. Mereka berdua pun menuju ke kantin sekarang dengan semangat. Sementara Geri, sekarang masih melihat permainan basket itu hingga bola basket itu terlempar jauh dibawahnya. Geri mengambilnya sembari duduk dan ia pun melepaskannya menuju ke ring basket dan gotcha, bola itu langsung masuk ke ring basket. Hal itu membuat semua orang disana terkejut, kini Geri diajak main, lebih tepatnya bertanding oleh mereka semua. Geri dengan Malik dan beberapa anak sekolah itu dan melawan anak sekolah itu juga. Mereka pun sudah memulai pertandingan itu dan pertandingan itu sangat seru karena ini. Banyak sekali yang melihat pertandingan mereka. Sedangkan Anin terjebak di kantin karena ia dan Felly tadi memesan makanan tapi setelah ia melihat ternyata Geri sama sekali tidak ada di kantin ini. Duh Arka kemana ya, dicariin di kantin kenapa ga ada padahal kantin harusnya tempat yang dia datangi karena pasti kan habis nyanyi terus haus dia. Tapi kenapa dia ga ada disini. Batin Anin dengan sedih.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN