Batas Kesabaran

1783 Kata

Hujan terlihat turun dengan derasnya membuat murid-murid mengantuk dengan sendirinya. Cuaca dingin di tambah guru yang sedang menjelaskan di depan kelas merupakan salah satu pengantar tidur terbaik. Apalagi di waktu mata pelajaran matematika, mendadak lupa cara membuka mata. Azzam melangkah gontai melewati lorong kelas lalu melewati belokan dan menaiki undakan tangga satu-persatu. Setelah menemui pemilik sekolah yang notabennya adalah sahabat lama ayahnya membuat ia merasa bersalah sendiri. Semoga apa yang ia katakan tadi tidak ada satu pun yang menyakiti hati pria itu. Azzam menghentikan langkahnya saat melihat Alisa berdiri menghadang dengan merentangkan kedua tangannya itu. "Kenapa masih disini?" Alisa tak mengindahkan pertanyaan Azzam, cewek itu hanya tersenyum kecut. "Lo sendiri k

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN