Tidak Apa

2020 Kata

"Halo, Assalamu'alaikum Dek." "I-Iya Bang, Wa'alaikumsalam. Kenapa Bang? Mas Zaid kenapa?" ujar Diba buru-buru. Matanya baru saja terpejam, namun sudah ada deringan ponsel yang berbunyi. Jantung Diba berdegup kencang. Pikirannya sudah kemana-mana. Dia belum sepenuhnya sadar dari tidurnya. "Bang, kenapa? Mas Zaid baik-baik aja kan?" lanjut Diba lagi. Matanya sudah memerah menahan tangis. "Bang! Kok nangis? Bang!!! " Diba mendesak sang Abang kandung untuk segera memberitahu apa yang terjadi. Semuanya sangat terlihat jelas, Diba seperti tidak akan mengerti apa yang terjadi. "Za-Zaid udah duluan dek... " Bom, seperti bom atom yang menyerang relung hatinya yang paling dalam. Air mata Diba sudah mengalir. Perkaraan itu seperti momok sendiri untuk Diba. Sekuat apapun dia,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN