Bab 15 I am sorry wife

1433 Kata
“Yu...........ada Aditya di bawah” kata Erlangga memecah keheningan malam. Ayu hanya melihat Erlangga dan kembali melamun seperti sedia kala. Aduh....ngelamun lagi. Cinta cinta deritamu sungguh tiada tara begitu kata Pujangga cinta teman Sun Gokong. Siapa ya.....Chupatkai kalau aku tidak salah. “Ayu.....temui Aditya sekali saja, ok?” “NO” “Why?” “GO” “Why itu jawabnya pakai Because Ayu....” “GO” “Yu.....pelajaran Bahasa Inggrismu dapat berapa sih. Aku tadi kan sudah bilang why itu di jawab pakai because bukan pakai GO” “Kak....pilih meja atau lemari?” Aduh singa hamil ngamuk “Nggak mau semuanya” “So....GO” “Ok.....Ok.....turunkan emosimu ok? Ingat kamu lagi hamil tua” “Hmmm” Hhhhhhh susah ngomong sama ibu hamil satu ini. Ngamuk terus Gerutu Erlangga sambil berjalan menuruni tangga menemui Aditya di lantai bawah. “Failed” “Biar aku yang menemuinya” “No no no” Erlangga menahan Aditya untuk menemui Ayu. Dirinya tidak ingin ada sesuatu yang akan membuat kandungan Ayu menjadi bermasalah. “Why?” “Hhhhh duduklah sebentar dan ceritakan padaku kenapa kamu tega melakukan hal itu pada Ayu?” “Aku tidak mengerti apa yang kamu maksudkan” “Ayolah Dit....kita tumbuh besar bersama, kita sama sama tahu apa yang terjadi pada diri kita masing masing. Tidak hanya kamu dan aku tapi Vicky, Dani, Satria, dan lainnya juga. Kita semua tumbuh seperti saudara kandung. Kita tahu sifat masing masing. Dan baru sekarang aku melihatmu begini. Ada apa dengan Nawang? Kalian pernah berkencan atau kau pernah mencintainya?” “Saudara kita yang satu itu pernah mencintai Nawang. Dia pernah menyerahkan hatinya untuk Nawang dan Nawang tahu betul seberapa besar cinta Adit kepada dirinya” “Dan itulah yang selalu di pakai Nawang untuk membuat seorang Aditya kembali bertekuk lutut padanya selalu” Penjelasan yang sambung menyambung dan kedua saudaranya yang lain membuat Erlangga terdiam. Di pandanginya Aditya yang hanya bisa memejamkan mata dan mendengarkan semua ocehan sepupu sepupunya. “Jelaskan apa maksudnya itu semua” “Dulu aku memang mencintai Nawang. Saat itu aku benar benar tidak tahu siapa Nawang sebenarnya. Hanya seorang wanita hebat di Universitas dengan sejuta prestasi dan cantik. Sudah hanya itu saja. Namun begitu aku tahu jika Nawang adalah sepupu, aku menjauhinya. Apalagi sejak aku mengenal Laras, aku benar benar lupa akan cintaku pada Nawang. Dia hanya seorang adek sepupu bagiku. Dan saat Ayu hadir di hidupku, aku benar benar tidak ingat lagi akan cinta monyetku kepada Nawang. Hanya sebatas kepedulian.....” “Kepedulian yang bullshit. Kau selalu melakukan apapun yang Nawang katakan dan minta. Kapanpun dan dimanapun. Kau piker Laras yang saat itu tunanganmu tidak tahu akan hal ini? g****k bener kalau itu yang ada di otak kecilmu itu. Laras selalu menangis saat Nawang datang ke Apertemen kalian dulu, kau tahu itu? Absolutly NO. b******k” Dani menanggapi penjelasan Aditya dengan fakta baru yang semua saudaranya, lainnya, tidak pernah mengetahui jika ada kejadian seperti yang Dia katakan. “Apa yang ingin kamu katakan Dan? Aku tidak pernah monomer duakan Larang dengan Nawang” “Itu menurutmu. Sekarang coba kamu tanyakan sendiri pada Laras” “Dimana Laras?” “Di sampingmu Bodoh” Aditya menoleh pada satu sosok hantu wanita yang duduk di sebelahnya. Tersenyum sedih. Dan akhirnya mengangguk. Membenarkan penjelasan Dani tadi. “Benarkah sayang? Aku sering membuatmu menangis karena hal itu?” “Iya Dit.....Semua yang Dani katakana itu benar. Setiap kali Nawang datang maka yang ada di kepalamu hanya Nawang Nawang dan Nawang. Sebenarnya Dit, siapa Nawang untukmu? Adek sepupu atau wanita yang kau cintai? Lalu aku dan Ayu itu siapa bagimu?” “Bicara apa kamu sayang.....kamu adalah cintaku dan Ayu adalah hatiku saat ini. Ibu dari anakku. Kalian berdua adalah wanita yang berharga untukku”. “Benarkah? Tapi sepertinya tidak begitu Dit. Dan kemarin kamu membuktikannya lagi dan lagi” “Aku bisa menjelaskan tentang kejadian kemarin. Sungguh” “Jelaskan itu pada Ayu setelah kamu memahami bagaimana perasaan Ayu. Sebaliknya Dit, jangan temui Ayu jika kamu tidak memahami perasaanmu sendiri kepada Nawang. Berhentilah jadi laki laki menyebalkan dan pengecut” “Apa maksudmu? Aku tidak pernah menjadi seperti yang kamu katakana sayang” “Selalu dan selalu tidak mau intropeksi diri. Dit, kamu selalu dan selalu menyakiti hati kami berdua dengan sifatmu yang plin plan itu. Jika kami tidak sedalam ini mencintaimu, maka kami sudah pergi sejak awal. Aku pergi. Capek sekali bicara dengan laki laki bego seperti kamu lama lama. Benar kata Iwan, apa yang aku lihat darimu hingga aku mencintaimu segitunya ya?” Laras pun melayang pergi meninggalkan Aditya yang hanya bisa melihat Laras pergi. “Hei buddy......Apa yang dia katakana benar. Tiga minggu ini aku selalu mengawasi Ayu. Gila kamu dude.......kamu masih mencintai wanita ular itu?” “No. Aku sudah menganggapnya sebagai adek sepupu saja and u know that Wan” “I think no. Adek kok mesra amat tiga minggu ini sampai sampai bini sendiri loe jadiin babu. Kalah tuh mbok Sum” “Never. Aku nggak pernah lakuin itu ke Ayu. Kenapa semua orang bicara seolah olah aku yang salah? Aku nggak pernah nganggap Ayu itu babu. Come on Ayu itu ISTRIKU” “Really? Kasih aku penjelasan kenapa loe lebih nyuruh Ayu bersihin gelas dari pada Inem atau pembantu lainnya? Padahal Loe tahu Ayu perutnya sudah segitu gedenya. Jangan bilang loe pengen Ayu manggil pembantu untuk bersihin ya....Kita nggak tuli Aditya. Loe NYURUH bini loe sendiri bersihin tuh gelas. Masih belum faham? Oke. Aku jelasin lebih rinci ya....Goblok kok masih aja loe pelihara sih.....Loe nyuruh Ayu bersihin saat Ayu bilang,”Emangnya aku mbok Sum?” tahu loe jawab apa? “Kamu sajalah mbok Sum sibuk tuh, lagi masak bubur buat Nawang”, Ingat kata kata itu? Loe mau ngomong kalau loe nggak pernah nyuruh nyuruh Ayu kayak babu?” Semua yang ada di sana hanya bisa terdiam mendengar penjelasan Iwan yang sangat rinci. Aditya gila. Hanya kalimat itu yang ada di kepala mereka. “Laki laki yang mencintai seorang wanita akan mengorbankan banyak hal untuknya, dan sebaliknya, Jika laki laki itu tidak pernah mencintai wanita itu maka akan semudah itu dirinya berpaling dan lupa akan keberadaannya. Sudahlah tidak usah berdebat lagi, simpan saja tenaga kalian semua. Dia tidak akan merasa jika dirinya MASIH dan akan selalu MENCINTAI wanita yang katanya Adek sepupunya itu. Kak Er....aku pamit pergi. Mau beli Pizza” Tanpa mereka sadari Ayu mendengarkan semua perdebatan yang terjadi dari awal dan rasanya sungguh sakit mendengar itu semua. Jawaban demi jawaban dari suaminya sungguh menyakitkan. “Aku ikut” Erlangga berdiri dari duduknya dan mulai menghampiri Ayu yang sudah terlebih dahulu berjalan ke pintu keluar. “Aku juga ikut. Pizza hmmmm” Satria juga ikut berdiri dan menghampiri keduanya. Ketiganya menuju mobil Erlangga dan pergi meninggalkan Aditya yang masih terduduk diam di tempatnya tanpa tahu harus menjawab apa. “Bagaimana?” “Apa benar aku seperti itu?” “Yes. You are” Jawaban itu terdengar dari semua yang tersisa di sana. ”Why buddy? Kamu beneran masih sayang sama si cewek ular itu?” “No. Really” “But why you did it? Setiap kali Nawang di dekatmu kamu akan lupa dengan orang orang di sekitarmu. Apakah Nawang masih sering memberimu kue coklatnya yang katanya terenak sedunia?” “Yes. Kemarin saat Nawang datang dia membawakannya. Why?” “Dan kamu makan?” “Yes. I did. Why again” “Cowok sangar, playboy katanya tapi kok tololnya setinggi langit hadeeehhh Dit Dit. Dosa apa aku punya sepupu seperti Loe ya?” Aditya hanya bisa melihat Iwan yang meneguk minumannya dengan rakus. Hantu brengsek....Ngoceh terus tapi ngabisin makanan mulu BRAK Semua yang ada disana melihat Dani menggebrak meja dengan keras. BUG BUG Dua pukulan di layangkannya kepada Aditya dan setelahnya di tinggalkannya Aditya yang masih duduk di lantai dengan bibir yang sobek. Vicky yang melihat itu hanya bisa menatap Aditya kecewa. Dirinya mencintai Ayu bahkan sebelum sepupunya itu bertemu Ayu. Namun cinta tidak harus memiliki bukan? Dia merelakan Ayu menikah dengan Aditya walaupun Dia tahu Ayu tidak akan bahagia. Namun itulah tingkatan tertinggi dari Mencintai bukan? Merelakan dirinya yang kita cintai mendapatkan kebahagiaannya sendiri. “Dit....Someday jika Nawang datang lagi dan membawa makanan apapun tolong jangan kamu makan. Kalau kamu bingung kenapa, karena di kue atau makanan makanan itu ada sesuatu yang membuatmu jadi bodoh” “Benarkah?” “IYA BODOH” Jawab semua yang ada disana serempak. Aditya terdiam mendengar kebenaran dari sepupu sepupunya. I am sorry....Always hurt you my wife. Ayu. Sorry.....I am sorry     Enjoy semua hehehehe agak menguras emaosi ya......Maafkan      
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN