“Cepat panggilkan Kepala Produksi, Direktur, dan Manager Penanggung Jawab! Saya ingin menemuinya di meeting room,” titah Fairel sembari melangkah masuk ke dalam ruangan tertutup rapat.
Mendengar hal tersebut Parveen langsung membalikkan tubuhnya untuk segera menyampaikan perintah sang bos. Sebab, dirasa lelaki itu hendak marah pada siapa pun yang telah mengacaukan rencana masa depan dari kantor cabang pimpinan Fairel.
Sesampainya di ruangan kantor yang berada di pabrik tersebut, Parveen menatap satu per satu karyawan terlihat sibuk dengan berbagai macam kertas. Bahkan kedatangan dirinya sama sekali tidak diindahkan mereka.
Parveen mengetuk pintu ruangan tersebut beberapa kali, lalu berkata, “Permisi, Pak Fairel memerintahkan Kepala Produksi, Direktur, dan Manager Penanggung Jawab untuk
