Suara tamparan yang keras bergema di dalam ruang kerja Leon yang mewah. Bisa dibayangkan seberapa sakitnya pipi orang yang mendapatkan tamparan keras tersebut. Sudah bisa dipastikan pula, jika tamparan tersebut pasti akan meninggalkan bekas yang terlihat dengan jelas. Dan pelaku dari penamparan tersebut tak lain adalah Leon yang ternyata menampar putranya sendiri. Jika Leon tampan tenggelam dalam kemarahannya, maka Ryan hanya terkekeh sinis saat mendapatkan tamparan keras dari ayahnya itu. Dengan berani, Ryan menatap Leon tepat pada matanya. Seakan-aka tengah mengaskan jika dirinya memang tengah menantang ayahnya untuk meluapkan emosinya. Jika sampai hal itu terjadi, Ryan juga tidak keberatan untuk beradu jotos dengan ayahnya ini. Ryan sudah lama memendam dendam pada ayahnya ini. "Kenapa