16. Aset Berharga

1388 Kata

Ari memutar bola matanya dengan malas. “Kalau Anda mundur ya saya maju. Mana bisa saya menyuapi Anda yang terus mundur?” “Suapi?” Rheana melirik lelaki itu dari atas hingga ke bawah. Dia menyuapkan itu ke mulut gadis itu. “Ayo, makan. Saya gak mau tanggung jawab kalau Anda sampai sakit.” Seketika panggilan kamu menjadi Anda dalam mode normal. Ari semakin memajukan duduknya melihat gadis itu yang lemot. Dia sangat gemas dengan gadis yang katanya pembangkang, akan tetapi baru saja didekati takutnya setengah mati. “Jangan dekati saya!” bentak Rheana yang semakin ketakutan. Rheana menahan kedua lengan lelaki itu untuk tidak bergerak lebih maju. Dia pun menggelengkan kepalanya. “Saya nggak mau makan. Anda bisa gak usah maksa gini?” Ari bergerak lebih maju lagi sampai gadis itu pun kewala

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN