Naura baru saja selesai salat isya. Setelah merapikan bekas salad, Naura mengambil ponsel. Azzam belum juga menghubunginya. Naura sudah tidak tahan lagi. Ia sudah terlalu rindu. Ia menekan ponsel, menghubungi Azzam lewat video call. Naura ingin melihat wajah Azzam. Dengan melihat wajah Azzam, Naura merasa puas jika memarahi Azzam. "Assalamualaikum." Azzam tersenyum kepada Naura. Naura yakin Azzam berada di kamar tidurnya. Tapi Naura ingin meledak. "Wa'alaikum salam. Kenapa tidak menghubungi aku seharian? Sibuk dengan perempuan ya? Pergi ke mana dengan perempuan? Pergi liburan ya?" Pertanyaan beruntun Naura berikan kepada Azzam. "Tidak, Sayang." Kepala Azzam menggeleng. "Aku marah tahu tidak! Aku kesal! Rindu itu tidak enak! Kamu jahat sekali, aku benci!" Naura meledak. Air mata memb