Mata mereka berdua sama-sama terpejam. Tapi tak ada seorangpun yang bisa tidur. Azzam masih terganggu dengan sikap Fadel yang sok berkuasa. Naura juga terganggu dengan sikapnya yang pasrah saja kepada Azzam. Naura berusaha menahan rasa sakit perut. Karena tidak ingin mengganggu tidur Azzam. Perutnya memang sedikit lebih enak, setelah minum air hangat, dan diberi minyak kayu putih. Perlahan akhirnya mereka berdua tertidur. Namun beberapa saat kemudian Azzam terbangun mendengar rintihan Naura. Azzam bangun dari berbaring dan menoleh ke sebelah. Naura berbaring ke arah dinding, dengan kaki ditekuk. Tangannya menyentuh perut, jelas kalau ia sedang sakit perut. "Sakit lagi?" Azzam menyentuh bahu Naura lembut. "Tidak apa-apa. Kamu tidur saja." Suara Naura bercampur isakan. Azzam turun da