Azzam belum bisa tidur. Memikirkan dalang penusukan dirinya. Hatinya merasa gemas, ingin cepat menangkap Dipo. Sayangnya Azzam belum memiliki bukti nyata. Meski perasaannya yakin, jika tidak ada bukti, tidak akan bisa menyeret Dipo ke kantor polisi. Azzam ingin semua masalah cepat selesai. Agar hidupnya menjadi tenang. Tidak dibayang-bayangi lagi oleh kejahatan. Azzam menatap Naura yang berbaring di sampingnya. Gunung kembarnya menyembul dari atas baju tidur. Perasaan Azzam berdesir melihatnya. Apalagi menatap lebih ke bawah. Baju tidur Naura tersingkap sampai kelihatan celana dalam. Karena Naura tidak menutup tubuhnya dengan selimut. Tangan Azzam terulur, mengusap lembut paha Naura yang putih mulus. Tubuh Azzam bereaksi, rasa panas hadir dalam dirinya. "Nau." Azzam membungkuk di atas