Aku melangkahkan kakiku untuk melewati lorong. Menatap sekilas saklar lampu yang berada di dalam lemari. Ah, aku hanya tinggal mencari waktu yang tepat untuk bisa masuk ke dalam sana tanpa terlihat oleh kamera pengawas yang ada di depan sana. Menatapnya sejenak sebelum kembali berjalan untuk menuju kamarku. Hanya di sana aku merasa sedikit aman, setidaknya aku tidak perlu merasa was-was. Aku berhenti berjalan ketika berada di depan kamera pengawas. Menatapnya sambil bertanya-tanya apakah aku memang bisa menjalani ini semua. Banyak risiko yang harus aku terima karena aku tahu, ini akan menjadi perang terbesar di dalam hidupku. Memutuskan untuk melawan dan kehilangan segalanya atau menyerah dan tidak.. tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Pilihan yang sulit. Apalagi ketika aku terus