AMARAH JEMMA

1853 Kata

Keenan berulang kali melihat ponselnya. Tapi, tidak juga ada balasan dari Jingga. Apa datang atau tidak ya? Oh... Hatiku berdebar tak menentu begini.. Keenen memejamkan mata sambil menikmati mocktail-nya. Sampai ia mendengarnya, suara seorang perempuan yang ia tunggu tunggu. "Keenan..." Jingga menyapanya. Ia membuka mata dan melihat senyum cantik Jingga ada di hadapannya. Secara reflek, ia menyentuh dadanya untuk menenangkan debaran jantungnya yang tak terkendali. "Ka-kamu datang," Keenan balas tersenyum. "Maafkan aku tidak bisa menghampirimu. Ini tempat umum," Keenan menjelaskan. Jingga menggeleng, "Tidak apa apa." "Ka-kamu mau minum?" Keenan merasa sedikit gugup. "Terima kasih, tapi tidak. Aku kenyang sekali barusan makan segala rupa. Jemma mentraktirku di restoran buffet

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN