"Putuskan dia, Dith! Batalkan saja pertunangan kalian berdua secepatnya!" Ucapan Wira bagaikan suara petir yang menggelegar dan berdenging hebat di telinga Ditha.
Ditha terdiam cukup lama memikirkan segala sesuatunya. Menimbang baik dan buruknya segala keputusan yang akan dia ambil. Pada akhirnya Ditha hanya dapat memberikan jawaban dengan menggelengkan kepalanya, menolak perintah dari kakaknya itu.
"Aku, aku gak bisa ... " ujar Ditha lemah.
Ditha sendiri juga tak habis pikir bagaimana bisa jawaban itu yang keluar dari mulutnya. Secara logika dan akal sehat memang seharusnya Ditha dapat memutuskan untuk mengakhiri hubungan pertunangan dengan Linggar. Namun entah kenapa ada rasa tidak rela yang merasuki kalbu Ditha jikalau hubungannya dengan Linggar harus berakhir begitu saja seperti in
