“Menurutmu, apa mungkin seorang kekasih melakukan semua seperti yang kulakukan untuknya?” tanya Alan. “Tidak mungkin! Shera tidak bicara apa pun terkait masalah itu. Aku tidak percaya.” “Lihat pesan yang kukirim padamu sekarang,” kata Alan setelah melayangkan sesuatu pada Nana. Wanita itu pun menggeleng dengan napas yang terbuang keras. Jarinya mengusap layar dan melihat isi pesan berwaktu itu. Spontan tatapannya kaku, tidak bergeming sedikit pun. Bibirnya seperti kelu menanggapi foto pernikahan yang baru dilihatnya hari ini. “Apa ini hasil editan?” tuduhnya karena tidak percaya. “Kau bisa bawa ke ahli teknologi, tanya padanya apa foto ini palsu.” “Kapan hal ini terjadi?” Nana seakan-akan kehilangan keseimbangan. Sontak saja dia duduk di atas barang-barang yang ada di garasi itu. “T