Plak. Sebuah tamparan berhasil mendarat dengan mulus di pipi Al, Dinda menatapnya dengan tajam lalu berkacak pinggang dengan garang. Al hanya diam, sebuah helaan nafas terdengar sangat berat dari hidung pria tampan yang sekarang usianya telah menginjak 26 tahun tersebut. "Maksut Lo apa mau nikahin Irish?" Tanya Dinda dengan serius. Sebagai sahabat yang baik, ia tidak mau ke dua sahabatnya ini terlihat sebuah masalah dan saling menyakiti satu sama lain. "Lo denger gue mau nikahin Irish dari siapa? Dari Irish sendiri atau Mama?" Tanya Al dengan santai, walaupun ia sudah mendapatkan sebuah tamparan keras, ia sama sekali tak bergeming ataupun emosi. Tamparan itu justru membuatnya sadar dari lamunan, bahwa yang beberapa waktu terjadi tersebut bukanlah mimpi. Ibunya menginginkan Irish menjadi