Bab.5 Ingin Bertemu dengannya

650 Kata
  Dila memarahinya dengan tiada ampun, Riana gemetaran mendengarkan amarahnya.   Keluarga Prawira sudah termasuk sebagai keluarga kaya raya, tapi mereka disebut miskin oleh teman Merry? Ini adalah penghinaan besar baginya!   Melihat Riana yang tersulut emosi, Merry diliputi kegembiraan.   Terlalu lama menjadi Nyonya Besar, memang sudah waktunya menghancurkan keangkuhan Riana.   Di samping itu, perkataan Dila juga tidak salah, kamar pembantu di rumah Keluarga Kandra seukuran dengan kamar pernikahannya dengan Yohan.   Merry mendukung Dila dan menatap Riana sambil tersenyum.   Riana sangat marah sampai hampir mengeluarkan asap dari kepalanya, "Lihat siapa yang kamu bawa kembali! Sendiri tidak tahu memakai barang barang palsu dari mana dan kamu berani datang dan berpura-pura hebat? Benar saja, temanmu sama sepertimu, sombong, serakah, dan tak berpendidikan!"   Dinda sangat marah sehingga dia sudah mulai mengangkat tangannya.   Merry menghentikannya dan menghadap ke Riana dengan dingin, "Tolong jaga mulutmu."   Riana tertegun sejenak.   Merry selalu menjadi gadis pendiam dan pemalu di Keluarga Prawira, ia tidak pernah berani untuk membangkang. Bagaimana dia bisa begitu kasar padanya di depan orang asing hari ini?   Siapa yang memberinya nyali!   Ketika Riana tersadar kembali, kemarahannya berlipat ganda, "Kamu jadi semakin lancang ya! Setelah tiga tahun di rumah Prawira, ke mana peraturan yang telah diajarkan kepadamu? Orang-orang sepertimu, dari pertama seharusnya aku tidak menyetujui untuk membiarkanmu masuk ke rumah Keluarga Prawira! Cepat bawa teman asingmu yang licik ini pergi dari hadapanku dan jangan pernah menginjakkan kaki di rumahku!”   Dila yang berada di samping langsung menertawakannya.   Dia menoleh dan mengeluh kepada Merry, "Aku sudah memberitahumu saat itu bahwa keluarga kecil seperti Keluarga Prawira tidak sepadan, kamu tidak mau mendengarkan, hasilnya kamu lihat sendiri, mereka berani menindasmu!"   Merry sadar bahwa dia tidak masuk akal, dan mengangguk setuju.   Dila langsung termotivasi untuk memarahi Riana lagi, "Di dunia ini, bukan hanya kalian Keluarga Prawira yang dapat menggunakan merk terkenal. Jika orang kaya baru memiliki pengetahuan orang kaya, kamu bisa kembali untuk menebusnya. Jangan datang ke depanku dengan wajah malu. Jika bukan karena Merry yang mencegahku sekarang, aku sudah melaporkanmu ke keluargaku dan mengejutkanmu!"   Sambil mengatakan itu, Dila meletakkan tangannya di pinggulnya dan dengan kasar berkata, "Aku beritahu, lantai rumah Keluarga Prawiramu kubuat kotor hari ini, kamu bisa memanggil polisi, aku ingin melihat siapa di antara kita yang bisa keluar dari kantor polisi!"   "Kamu ..." Riana gemetar karena marah, "Aku akan meminta keamanan untuk mengusirmu sekarang!"   Wajah Merry dingin, "Jika kamu tidak mengganggu, aku akan pergi sendiri setelah aku mengambil barang-barangku."   Lagipula, dia tidak peduli seperti apa perasaan Riana, dia hanya perlu naik ke atas untuk mengambil barangnya dan turun ke bawah.   Dia mengajak Dila untuk pergi ketika dia mendengar Riana berteriak dengan putus asa, "Aku akan memberi tahu Yohan apa yang terjadi hari ini, jika dia tahu bahwa kamu begitu kasar kepadaku, dia pasti akan menceraikanmu, bahkan jika pada saat itu kamu menangis, berlututlah dan memohon padaku, aku tidak akan menganggapmu sebagai menantu perempuan!"   Dia berpikir jika dia mengancam, Merry pasti akan takut.   Bagaimanapun, seluruh keluarga Prawira tahu betapa Merry mencintai Yohan.   Merry hanya melihat ke belakang dan tersenyum mengejek, "Kami sudah bercerai, dan bahkan jika kamu menangis dan berlutut untuk memohon padaku, aku tidak akan mau masuk ke Keluarga Prawira lagi."   Bagaimanapun juga, dia pergi tanpa penyesalan.   Riana terkejut di tempat mendengarnya.   Merry mau bercerai?   Dia segera menelepon Yohan untuk memastikan, "Kamu dan Merry sudah bercerai?"   Yohan mengerutkan kening, "Bagaimana kamu tahu? Apakah kamu bertemu dengannya?"   Apakah ini berarti mereka benar-benar sudah bercerai?   Riana tertawa senang, "Bagus! Orang seperti Merry memang tidak layak untuk masuk ke keluarga Prawira, dan seekor burung pegar ingin menjadi burung foniks? Mimpi!"   "Aku sudah lama tidak menyukainya! Berapa banyak wanita sepadan yang menunggu untuk menikah denganmu? Semakin jauh dia pergi semakin baik!"   Mata hitam Yohan tenggelam, dan suaranya jelas terdengar terburu-buru, "Di mana dia?"   Hampir seharian dia telah mencarinya, dan tidak ada kabar sama sekali mengenai dirinya, tetapi sekarang dia tiba-tiba muncul atas inisiatifnya sendiri!   Dia hanya berpikir satu hal saat ini.   Yaitu ingin melihat dia!
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN