Di tempat lain, Della baru saja memakirkan motornya di rumah sakit tempat Kimi dirawat. Berkali-kali ia mengatur napas untuk menenangkan jantungnya yang berdetak terlampau cepat. Gugup membayangkan akan bertemu kembali dengan Fadell. Ia berhutang terima kasih dan permintaan maaf pada Ayah Kimi itu bukan? Ditambah ia terlalu khawatir tentang apa yang dibicarakannya dalam keadaan mabuk semalam. Yang tak satupun bisa diingatnya begitu ia tersadar. “Della?” sapa Fadell tak percaya saat ia membuka pintu ruang rawat inap Kimi. Della terpegun, menatap wajah Fadell yang babak belur, lebam di tulang pipi kirinya bahkan membuat mata pria itu menyipit. “Kamu,” lirih Della seraya menyentuh lembut lebam di wajah Fadell. “Aku ga apa-apa,” ujar Fadell seraya memalingkan wajah. Ia lalu berbalik,