Kinan berangkat ke kantor dengan mengantuk. Semalaman tidurnya tidak nyenyak. Bayangan Respati selalu mengganggunya.
Inikah yang namanya jatuh cinta?
Dengan lesu, ia pergi ke kantor. Jarak apartemen ke kantor yang tidak terlalu jauh membuatnya seringkali memilih berjalan kaki di pagi hari untuk menuju tempat kerjanya itu. Pagi itu, Kinan memilih untuk memotong jalan melewati sebuah taman kota. Taman yang sering ia hindari karena ramai sekali. Tapi, kali ini, ia memutuskan berjalan melewati taman tersebut. Di tengah jalan, ia menemukan bunga daisy putih yang lepas dari akarnya. Kinan pun memungutnya.
Selama perjalanan, ia membuang kelopak demi kelopak bunga itu, sambil berkata : Mungkin? Tidak mungkin? Mungkin? Tidak mungkin? Mungkin? dan seterusnya. Hingga akhirnya, kelopak pun ter
