21. Putus

1425 Kata

Bima meringis merasakan tangannya yang ditepis Liana. Rambut Liana masih acak-acakan dengan napas yang memburu. Kevin mendekati mereka, duduk di sisi kanan Liana yang tengah duduk di bangku panjang. Jadilah Liana diapit oleh duo kembar yang berbeda wajah itu. "Lo jago banget berantem, Li. Itu ilmu turunan gue kan yang lo pake?" ujar Kevin menepuk bahu Liana dengan bangga. Liana yang sedang minum pun langsung tersedak karena tepukan bahu yang dilakukan Kevin. "Eeh sorry, Li. Emang sengaja!" ujar Kevin mengurut punggung Liana. Keysa menangkap raut khawatir yang ada di wajah Kevin. Begitupun dengan Bima yang melihat Liana tampak sangat nyaman dengan Kevin, walau kedua orang itu sama sekali tak bisa akur. "Dari lahir gue emang udah keren. Gue sampai bertapa di gunung merapi biar dapat ilm

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN