17. Dosen Baru

1880 Kata

“Saya cuma bercanda, kenapa kamu jadi serius sekali?” Ingin rasanya aku lempar Pak Davka ke laut agar dia tenggelam, kalau perlu sampai ke dasar Palung Mariana. Dia pikir bercanda tentang ‘kasih cucu’ itu lucu? Sama sekali tidak! Aku sudah terlanjur kaget bukan main, ternyata itu hanya prank. Saking niatnya dia bercanda, dia bahkan sampai menghentikan mobilnya di pinggir jalan. Dia bercanda, tetapi ekspresi dan intonasinya terlihat sangat serius. Kok bisa? “Sejak pulang dari rumah saya, wajah kamu tegang sekali, Ra. Saya cuma mau mencairkan suasana.” Lagi-lagi Pak Davka bicara di sela-sela keheningan mobil. “Ya bagus kalau bercanda, meski enggak lucu sama sekali.” “Apa jangan-jangan kamu berharap itu betulan?” Aku melirik Pak Davka sembari tertawa hambar. “Bapak kira saya gi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN