DAFFA |08|

865 Kata
Perasaan tidak bisa dipaksa Sekalipun kau 'elok Bila aku tidak cinta Maka tidak akan pernah ada kata "kita" diantara aku dan juga kamu. === "Ayah besok mau ke sekolah, kamu mau berangkat bareng nggak?" Tanya Farhan pada Freya yang sedang duduk di ruang keluarga dengan setoples keripik singkong ke dalam mulutnya. Tayangan film di depannya pun seolah-olah menjadi hiburan bagi mereka. "Nggak deh, Yah. Kayanya Reya mau bareng Daffa aja." Farhan terkejut. Daffa? "Daffa siapa?" "Temen aku. Tapi dia itu cakep banget deh, Yah. Ayah harus liat pokoknya." Kata Freya sambil memasukan satu keripik singkong ke dalam mulutnya. "Ayah kira pacar kamu," Farhan membenarkan letak kacamata bacanya. Ia sedikit bernapas lega. Tadinya ia mengira bahwa Freya dan Daffa adalah sepasang kekasih. "Heheeh! Aamiinin aja deh, Yah!" Farhan tak menjawab. Dalam hati ia berdoa supaya perasaan Freya kepada Daffa bisa cepat pudar. Karena bagaimanapun, mereka adalah saudara. Freya menggulir layar ponselnya ke bawah. Tangannya berhenti ketika menemukan sebuah foto dari akun @daffamalik. Sebuah foto yang diunggah laki-laki itu sore tadi. Freya buru-buru menaruh toples camilan tadi ke atas meja dan berlari menemui Farhan yang sudah berlalu  ke meja makan. "Ayah ayah!" Farhan menoleh, "Apa lagi sayang?" "Ini ayah liat! Ini adeknya Daffa. Kalau nggak salah, namanya Rayyan!" kata Freya. Ia menunjukan foto itu ke hadapan Farhan. Farhan mengambil handphone Freya, lalu terdiam setelahnya. @daffamalik Lil brotha with some cakwe! 1.987 likes 239 comments @diffamalika ah aa bawain itu buat gue ya! @ezranino buset Gans bener bro @freyaabigail18 ih calon adik ipar gue ya Tuhan Gans bangetttt @narapradipta anak bunda ganteng ganteng banget ya.. Farhan terdiam. Anak ini sangat mirip sekali dengan Raka. Benar ini memang anak nara bersama Raka. Ah, rasanya farhan tak ingin mengakui fakta itu. "Mana sih yang namanya Daffa? Coba ayah lihat," kata farhan. Freya langsung mengklik akun i********: milik Daffa yang langsung memperlihatkan 3 foto yang dijadikan postingan oleh Daffa. Farhan membuka salah satunya. 2.340 likes, 90 comments @daffamalik jekardah itu luas brad, kalo kagak lo jelajahin, lo now rak! ; @rifkifaeyza @kakhakaki najis ra ngajak! @banirestu putus hubungan kita Bray. @kakhkakaki @banirestu iya putus dah, parah bat si mboss. @narapradipta Aa, pulang @rakapradipta Widi si aa, ayah ga diajak A? @freyaabigail aaw pacar! Farhan melihat komentar dari akun i********: milik Raka yang ada di kolom komentar postingan Daffa. Hah, rasanya Farhan ingin ada diposisi Raka. Tapi mengingat semua hal jahat yang dia lakukan kepada anak itu, membuat Farhan diam saja walau sebenarnya hatinya sakit. *** Seorang perempuan berperawakan tinggi dengan rambut yang digerai berjalan masuk ke dalam sekolah. Pagi ini, sepertinya anak baru itu tidak akan sulit menemukan kelasnya seperti kemarin. Gadis berambut panjang dengan jepit hitam di poninya tersebut berjalan dengan sangat lambat. Sambil sesekali matanya melihat postingan di beranda Instragram miliknya. "Ca!" Seseorang memanggil namanya. Membuat gadis itu mendongak guna melihat siapa yang memanggilnya. Senyumnya merekah lebar kala ia tau siapa yang memanggilnya. "Hai Diffa!" "Lo baru sampe?" tanya Diffa. Ia sedang berusaha mengatur napasnya. Gadis itu—Caca Thakiya— menganggukan kepalanya. "Iya nih. Papa tadi kesiangan jadi gue juga ikut kesiangan. Lo baru nyampe juga?" "Iyaa, noh gara gara si rubik satu itu tuh! Najis banget gue, lama!" Dumelnya. Bukan tanpa sebab Diffa mendumel di pagi hari seperti ini. Kalau saja raka sedang ada di rumah, maka sudah dipastikan perempuan itu akan berangkat bersama dengan ayahnya. Caca tertawa. "Abang lo ya?" "Hooh." Caca tersenyum kecil, "Namanya juga cowok, Dif. Beda sama kita yah cewek-cewek!" Diffa mendengus lalu keduanya berjalan ke kelas bersama-bersama. Dengan Diffa yang mendumel sedangkan Caca yang tertawa sangat keras. *** Daffa duduk di depan kelasnya bersama dengan Bani, Rifki, Kaka, dan Ilham. Mereka berlima sedang ngobrol ngalor ngidul. Mulai dari hal yang penting sampai tidak penting sekalipun. "Eh lo pada tau kagak? Di kelasnya calon gua tuh, ada anak baru anjir! Manaan cantik!" Ucap Bani sambil memutar rubik berukuran 2×2 milik Daffa. Kakha menoleh dengan cepat mengalihkan sebentar perhatiannya dari pubg. "Ah serius lo? Jangan-jangan zonk lagi kayak anak IPS 3 itu!" ketusnya. "Iya yang bener lo, lo kan penyebar berita hoax." Ucap Rifki yang sedang melempar lempar bola kasti milik Daffa. Jangan tanya kenapa Daffa bisa membawa semua barangnya ke sekolah, jawabannya adalah karena Daffa selalu rajin membawa tas jaring-jaring miliknya. Tas itu merupakan tas yang memang berisi semua rubik, bola kasti, sampai gamepad pun ada. "Dih serius woi! Nanti deh lo pada liat sendiri ke kelasnya calon gua," kata Bani lagi. Daffa yang sedari tadi diam menyimak pun menyuarakan suaranya. "Calon lo siapa?" Bani menyengir kuda ke arah Daffa. "Adek kembar lo, bos!" Daffa langsung memelototi Bani. "Nggak. Ogah adek gue sama lo," kata Daffa. Kejam memang. "Yaelah jahat lo!" "Bodoamat." Lalu semuanya pun tertawa. Daffa menyugar rambutnya dengan pelan. "Tapi emang kata adek gue ada anak baru di kelasnya. Kemarin dia juga bilang katanya emang cakep, cuma nggak tau deh. Nggak tertarik." Ucap Daffa. "Lu homo?" Daffa langsung menoyor kepala Ilham dengan keras. "Anjing!" Semuanya tertawa terbahak-bahak. Menciptakan tatapan aneh dari pada murid yang ada di sepanjang koridor kelas. "Ya lagian lo bilang nggak tertarik sama dia. Gua pikir lo homo. " "Anjrit mulut lo Ham minta di balsemin bener!" "HAHAHAHA HAHAHAHAHAHAHA," Bani, Rifki, Ilham, dan Kaka tertawa lepas. Kembali menertawai Daffa. ***
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN