DAFFA |20|

1749 Kata

Nyatanya harapan tinggallah harapan. === Plak! "Keterlaluan kamu!" Teriak Rezaldi. Ya. Tadi setelah selesai acara, Rezaldi menarik Farhan untuk memberi wejangan kepada anaknya yang kurang ajar itu. Farhan menyeka darah dari sudut bibirnya. Tamparan ayahnya begitu kencang sehingga menimbulkan dengung pada telinganya. "Apa maksud ayah?!" "Kamu tanya maksud ayah?! Nggak salah kamu hah?!" Rezaldi membentak Farhan. Freya diujung tangga hanya bisa diam sembari melihat ayahnya di caci maki kakeknya. Oh ayolah, Freya sudah biasa melihat ini. Kakeknya, Neneknya, Om dan Tantenya memang sepaket. Seakan akan tercipta hanya untuk menyakiti ayah dan Freya. pikirnya. "Ayah kenapa sih? Dari dulu Ayah selalu aja kayak gitu ke Farhan! Fathir dan Shania nggak pernah ayah perlakukan kayak gini k

Baca dengan App

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN