"Berapa tahun? Entahlah, Pah, aku lupa. Seingatku sekertaris kakek waktu itu seorang wanita dewasa berkaca mata. Belum ibu-ibu, tetapi aku tahu dia terlihat pintar." Ziel menjawab pertanyaan sang papa dengan memilih duduk di sofa di ruangan itu. "Zaskia. Itu namanya," ucap Azka. "Oh iya, Tante Zaskia. Aku ingat," seru Ziel terlihat senang demi mengingat salah satu karyawan di perusahaan papanya. "Kemana dia?" "Tiga tahun yang lalu dia resign karena hamil anak keduanya. Sebetulnya dia ingin keluar dari semenjak menikah. Namun, oleh kakekmu masih ditahan sebab perusahan sedang dalam masa transisi perpindahan kepemimpinan." "Oh begitu!" "Ya. Delapan tahun bekerja dengannya, cukup sulit untuk menemukan sosok pengganti seperti dirinya. Pantas saja kakekmu memaksanya tetap bekerja dengan