Kemesraan di Pagi Hari

1174 Kata

"Iya, kamu! Kakek minta tolong kamu bangunkan Ziel di kamarnya." "Harus aku 'kah, Kek?" tanya Evelyn lagi. "Hem! Kamu coba saja, apakah ia akan bangun jika kamu yang membangunkannya." "Eh, baiklah!" seru Evelyn pasrah. Gadis itu berjalan ke arah tangga untuk menuju lantai atas. "Bagaimana bisa kakek menyuruh aku membangunkan cucu lelakinya itu?" lirih ia bersuara sepanjang langkah kakinya menuju kamar Ziel. "Belum apa-apa saja, hatiku sudah berdebar tidak karuan begini." Kembali gadis itu berbicara sendiri. Ragu-ragu Evelyn mengetuk pintu kamar Ziel. Ia tengokkan kepalanya ke kanan dan kiri. Sungguh ia malu harus melakukan hal itu. "Arkh! Bodo amat!" serunya. Tok! Tok! Tok! Tiga kali ia ketukan pintu kamar Ziel. Tak ada sahutan. Diketukkannya lagi sebanyak tiga kali. Sede

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN