Bab 21 Ngidam

1609 Kata

Hari-hari berlalu dengan begitu manis, sepanjang hari Imah dan Surti selalu melihat senyuman dibibir Nana yang mengembang dengan sempurna. Hubungan Nana dan Malik semakin ada kemajuan, bahkan tak jarang Malik sudah bisa menunjukkan perasaannya secara terang-terangan kepada Nana, perhatiannya semakin ekstra, protektifnya, cemburuannya, kebucinanya membuat semua orang tersenyum-senyum sendiri ketika melihatnya. Malik semakin banyak berubah, tak lagi cuek dan jutek, meskipun kata-katanya masih agak menyebalkan, namun ia sudah bisa bersikap lembut dan perhatian kepada sang istri. *** "Imah!" Panggil Malik dengan suara yang cukup keras. "Ya den? Ada apa?" "Nana mana? Kenapa nggak ada di kamar? Udah jam sembilan lebih lho ini, dia kemana?" Tanya Malik dengan nada cemas. "Lagi di halaman

Baca dengan App

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN